Rabu, 1 Oktober 2025

Bappenas Dorong Transformasi ke Manufaktur dan Pembangunan Infrastruktur

Pada tahun 1970-an Indonesia mengalami surplus devisa dari oil boom, kemudian tahun 1980-an berganti dengan hutan kayu lalu sawit dan batubara

Editor: Choirul Arifin
ISTIMEWA
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro 

Pembangunan infrastruktur juga melibatkan sektor koperasi dan UMKM sehingga terjadi pemerataan hasil pembangunan.

Dengan diraihnya investment grade, Bambang menuturkan akan ada arus investasi potensial senilai US$ 100-200 miliar yang bisa masuk ke Indonesia.

Potensi investasi ini harus bisa dimanfaatkan oleh industri manufaktur melalui penanaman modal langsung.

Caranya dengan pemerintah terus memperbaiki tingkat kemudahan berusaha di Indonesia yang saat ini sudah membaik dari peringkat ke-106 menjadi peringkat ke-91.

Ia mengungkapkan, industri manufaktur Indonesia harus disiapkan menjadi bagian dari pemasok kebutuhan global.

Menurutnya, Indonesia harus masuk ke dalam sistem perdagangan dunia dan mengikuti kebutuhan manufaktur dunia, hingga akhirnya mampu menjadi bagian dari supply chain global.

Caranya, lanjut Bambang, sektor manufaktur Indonesia harus mampu memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh pasar global dengan menjaga kualitas terbaik. Dengan demikian, pasar global akan menjadikan produk Indonesia sebagai bagian dari rantai tersebut.

Menurut Bambang, sektor industri mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 16,57 juta pada Februari 2017 naik 600 ribu dibandingkan posisi Februari 2016.

Sedangkan kontribusinya terhadap PDB pada triwulan I-2017 mencapai 20,47%. Industri manufaktur (pengolahan) tumbuh 0,91% atau menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yang diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved