Perombakan di Pertamina
Pemecatan Dwi Sucipto, Upaya Menggolkan Mega Proyek Salah Satu Kubu Pemerintahan Jokowi
Salamudin Daeng menilai Dwi Sucipto dipecat begitu saja, tanpa ada penjelasan yang prinsip dan bahkan terkesan tidak ada penghargaan sama sekali
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng menduga pemecatan Dwi Sucipto sebagai Direktur Utama Pertamina ditengarai sebagai upaya salah satu kubu dalam pemerintahan Jokowi untuk menempati posisi strategis itu.
"Pemecatan Dirut Pertamina nyaris sama- sekali tidak ada sebab musababnya," kata Salamudin Daeng dalam keterangan pers, Rabu (7/2/2017).
Ia menilai Dwi Sucipto dipecat begitu saja, tanpa ada penjelasan yang prinsip dan bahkan terkesan tidak ada penghargaan sama sekali terhadap apa yang telah dilakukannya bagi Pertamina.
"Dalam suasana kemelut politik nasional sekarang ini menjadi kesempatan bagi kubu kubu dalam pemerintahan Jokowi untuk merebut jabatan jabatan strategis dan melepaskan diri dari kontrol publik," katanya.
Ia mengatakan, perebutan jabatan ini tentu akan dimaknai masyarakat dalam rangka mengamankan proyek proyek mereka di Pertamina.
"Ini tindakan yang licin dan pengecut," katanya.
Sebagaimana kita ketahui berdasarkan informasi dari Dewan Komisaris Pertamina yang telah menyampaikan secara terbuka di media bahwa sekarang BUMN terbesar di Tanah air ini tengah merancang mega proyek senilai Rp 700 triliun yang merupakan mega projek terbesar dalam era pemerintahan presiden Jokowi setelah proyek listrik 35 ribu megawatt.
"Untuk menyukseskan mega proyek tersebut maka di Pertamina dipersiapkan secara khusus satu direktur untuk menangani mega projek yang menggiurkan itu yakni direktur mega proyek. Ini adalah lahan besar," katanya.
Pemecatan Direktur utama Pertamina, tampak jelas sebagai upaya menggolkan mega proyek salah satu kubu dalam pemerintahan Jokowi yang menempatkan orang mereka dalam Pertamina.
"Bagi saya apapun kepentingannya pemecatan tanpa basa basi, tanpa ada kesalahan, merupakan sesuatu yang tidak beretika sama sekali, alias suatu sikap sok Kuoso," katanya.
Karena itu kita meminta agar nama baik Dwi Sucipto atas pemecatan yang bersifat arogan dan pengecut dapat dipulihkan dengan terang benderang.
"Sekecil apapun prestasi Dwi Soecipto pantas mendapat pengakuan dan penghargaan dengan penjelasan yg "clear" tentang pencopotannya dari kursi direktur utama Pertamina," katanya.