Naik 13,24 Persen, Perbankan Sulsel Himpun DPK Rp 82,02 Triliun
Hasil ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,24 persen dibanding periode sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sakinah Sudin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kondisi perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada September 2016 secara umum masih menunjukkan kinerja positif.
Hal ini tampak dari adanya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi.
DPK perbankan di Sulsel tercatat sebesar Rp 82,02 triliun.
Hasil ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,24 persen dibanding periode sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Pertumbuhan tersebut bahkan lebih tinggi dibanding nasional yang hanya tumbuh 5,58 persen (yoy).
Berdasarkan jenisnya, DPK terutama didorong oleh pertumbuhan Deposito sebesar 26,48 persen (yoy).
Menyusul tabungan yang tumbuh 11,49 persen (yoy). Sementara giro dalam tren konstraksi atau turun di angka 5,37 persen (yoy).
Meski pertumbuhan deposito paling tinggi, namun kontribusinya masih di bawah tabungan.
Tabungan masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 50,96 persen.
Kontribusi deposito di angka 34,65 persen, sedang sisanya giro.
"Memang saya lihat trennya masyarakat Sulsel masih lebih pilih menabung dalam bentuk tabungan. Ini karena mereka suka dengan hadiah yang ditawarkan perbankan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, pada konferensi pers di Menara Bosowa Lantai 11, Kamis (3/11/2016).
"Padahal seharusnya bagi yang merasa sudah mapan itu baiknya menyimpan uang dalam bentuk deposito," imbuhnya.
Sementara itu, lanjutnya, jika melihat DPK dari sisi kepemilikan, pertumbuhan DPK tertinggi adalah sektor pemerintah yaitu 18,71 persen ( yoy).
Menyusul korporasi 17,55 persen (yoy) dan perseorangan tumbuh 12,66 persen (yoy).