Revolusi Digital Jangan Lupakan Semangat Pancasila
Revolusi digital yang mulai terjadi di Indonesia diharapkan tak melupakan semangat Pancasila
“Ini banyak aplikasi asing masuk ke daerah tawarkan smart city. Kalau tak dijaga, data center pakai luar juga. Kebayang gak data penduduk Indonesia dimonetisasi oleh orang asing tanpa si pemilik sadar,” katanya.
Ketinggalan
Pada kesempatan sama Ridzki mengatakan sebuah inovasi datang di era digital karena melihat ada masalah yang tak terselesaikan oleh pemain lama.
“Contohnya Grab, ini kan solusi untuk isu transportasi. Masalahnya regulasi tak siap untuk ini. Jadi, terkesan disruptive bagi pemain lama. Padahal ini solusi,” katanya.
Irzan menimpali, pada prinsipnya pemain aplikasi siap berkolaborasi dengan semua pemain untuk membangun Indonesia.
“Kita ini datang bukan untuk merusak tatanan. Tetapi mempercepat pembangunan. Kami banyak bekerjasama dengan pemain eksisting untuk membangun industri contact center,” katanya.
Sementara Rudyanto mengingatkan semua pemain kembali kepada filosofi Pancasila yakni gotong royong walau di era digital ada kecenderungan yang kuat bertahan, sementara yang lemah hilang dari peredaran.
“Kita ini punya filosofi bagus, gotong royong. Mari bersama membangun bangsa. Kalau tidak, Revolusi Digital ini tak ada artinya,” tuturnya.