Bangun Smelter, Antam dan Inalum Bentuk Perusahaan Patungan
PT Aneka Tambang (Persero) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sepakat membentuk perusahaan patungan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aneka Tambang (Persero) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sepakat membentuk perusahaan patungan, untuk membangun pabrik smelter grade alumina.
Kedua perusahaan BUMN itu sepakat membangun smelter di Mempawah, Kalimantan Barat pada 2016 dan ditargetkan selesai pada 2019.
"Pembangun smelter akan meningkatkan nilai cadangan bauksit Antam yang besar melalui kegiatan hilirisasi," ujar Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman di kantor Kementerian BUMN, Kamis (15/10/2015).
Kesepakatan kedua perusahaan sudah tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangi pada Juli lalu. Sinergi Inalum dengan Antam merupakan salah satu usaha pertumbuhan berkelanjutan korporasi untuk merealisasikan industri hulu Aluminium Indonesia.
"Kerjasama ini akan terintegrasi hingga produk hilir aluminium untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing," ujar Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto.
Dalam kerjasama kedua BUMN tersebut, juga mengundang investor asing yang sudah lama berkecimpung di industri aluminium dan pengolahan bijih Bauksit menjadi alumina. Perusahaan tersebut diantaranya berasal dari Tiongkok, Rusia, dan Uni Emirat Arab.
Pabrik pembuatan smelter mempunyai nilai investasi 1,5 sampai 1,7 miliar dollar AS. Rencananya pabrik tersebut memiliki kapasitas sebesar 2 juta ton per tahun, sedangkan pada tahap pertama 1 juta ton.
Inalum saat ini memiliki kapasitas peleburuan aluminium sebesar 250 ribu ton aluminium ingat per tahun yang membutuhkan minimal 500 ribu ton alumina per tahun.
Inalum berencana untuk meningkatkan kapasitas menjadi 500 ribu ton Aluminium per tahun pada 2020 yang membutuhkan minimal 1 juta ton alumina per tahun sebagai bahan baku.