Untuk Indonesia Timur, Pemerintah Kesulitan Konversi Minyak Tanah ke Elpiji
"Itu sulit karena keterbatasan infrastruktur," ujar Sudirman Said.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengaku kesulitan mengkonversi minyak tanah ke elpiji di Indonesia bagian Timur. Alasan utamanya karena wilayah di wilayah tersebut masih kekurangan infrastruktur, dalam hal ini jalan yang belum dibangun membawa dampak sulitnya distribusi elpiji.
"Itu sulit karena keterbatasan infrastruktur," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Sudirman menceritakan bahwa program konversi minyak tanah ke elpiji sudah dilakukan dari tahun 2007. Namun hingga saat ini belum mendapatkan hasil apapun agar penggunaan elpiji bisa menggantikan minyak tanah di Indonesia wilayah Timur, apalagi daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh moda transportasi apapun.
"Seluruh wilayah kecuali beberapa titik, daerah timur dan daerah remote," kata Sudirman.
Kendati sulit konversi minyak tanah, pemerintah tetap memiliki program untuk mendorong penggunaan gas bumi untuk kehidupan sehari-hari. Salah satu program andalan pemerintah adalah jaringan gas yang bisa menciptakan city gas seperti di Surabaya.
Sudirman mengungkapkan program city gas ini hanya bisa digunakan di kota yang bisa diakses dengan mudah. Jika program ini sukses berjalan, maka penggunaan elpiji bakal diberikan sepenuhnya kepada Indonesia bagian timur, dan kota-kota besar akan memakai jaringan gas pipa yang menghubungkan ke rumah tangga.
"Kota yang infrastrukturnya terbuka bergeser dari penggunaan elpiji ke jaringan gas," papar Sudirman.