Jumat, 3 Oktober 2025

Peluang Usaha: Bisnis Es Kering Bisa Bikin Banjir Laba

Cara ini haruslah alami agartidak membahayakan orang yang mengonsumsi makanan itu

Editor: Hendra Gunawan
dokumen
Es kering 

Dari semua peralatan yang digunakan, mesin recovery merupakan mesin yang paling mahal. Bahkan, 70% dari investasi awal jatuh pada pembelian mesin ini. Harganya sekitar Rp 5 miliar. Namun, mesin ini memang sangat berjasa untuk mendongkrak produksi.

Bayangkan, tanpa mesin recovery, untuk membuat 1 kg es kering butuh 2,5 kg bahan baku. “Dengan mesin ini, saya hanya butuh 1,1 kg CO2 likuid untuk produksi 1 kg dry ice. Jadi, hemat bahan baku,” ungkapnya.

Dus, menurut hitungan Fanny, modal yang diperlukan untuk merintis usaha ini Rp 10 miliar–Rp 15 miliar. Sebagian besar modal itu digunakan untuk membeli mesin dan peralatan. Sisanya untuk membangun pabrik. Padang Kencana dibangun di lahan seluas 600 m2. “Luas lahan ini sudah mencukupi karena mesin untuk membuat es kering tak terlalu besar juga,” ucap Fanny.

Bisa sebagai agen distributor

Es kering sangat berguna dalam pengawetan makanan. Dry ice lebih tahan lama dibanding dengan es biasa. Keunggulan lain es kering adalah tidak mengubah citarasa produk makanan. Dengan berbagai kelebihan tersebut, tak heran jika permintaan es kering tak pernah berhenti.

Direktur PT Padang Kencana Fanny Iskandar menuturkan, tak mudah jadi produsen es kering di Indonesia. Jika tak punya pasokan bahan baku yang konsisten, akan sulit jadi produsen. Tak heran jika produsen es kering di dalam negeri bisa dihitung dengan jari tangan.

Namun jangan patah semangat dulu. Bila masih tertarik menggeluti usaha ini, Anda bisa memulai sebagai agen. Ahmad Azhar sudah terjun sebagai distributor es kering sejak 1999. Ia memasok es kering dari PT Samator Group dan PT Petrokimia Gresik. Sayangnya, dua perusahaan itu sudah tak lagi menambah jaringan distributor. Akan tetapi, masih ada potensi untuk menjadi agen dari produsen lain. Ahmad bilang, banyak industri makanan yang masih bergantung pada es kering. Misalnya saja kafe atau restoran di kota-kota besar.

Dalam sehari, Ahmad mengirimkan satu ton es kering pada customer. Ia membanderol es kering Rp 13.000 per kg. Dalam sebulan, ia bisa menjual 40 ton es kering. Dus, ia bisa mengantongi omzet Rp 50 juta dari usaha ini. Adapun laba bersihnya di bawah 20%. “Permintaannya masih banyak, tapi kalau mau mulai usaha ini harus kerja sama produsen langsung atau pemasok bahan baku yang sudah konsisten,” ungkapnya. (Marantina)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved