Sosok
Sepekan, 2 Kali Aksa Mahmud Raih Penghargaan
Bagi Aksa ini adalah penghargaan kedua dalam sepekan terakhir.
Lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, 16 Juli 1945 Aksa Mahmud menjalani dan merasakan pahitnya kehidupan di pedesaan yang serba terbatas, berjalan kaki beberapa kilometer ke sekolah.
Di sela waktu sekolah atau saat liburan, Aksa bukannya bersantai dan bermain sebagaimana layaknya anak-anak desa lainnya. Remaja kreatif ini justru memanfaatkan waktu luang untuk berdagang.
Ia membawa hasil bumi dari desanya untuk dijual ke Pare-Pare, kota kelahiran Presiden ke-3 Indonesia, Prof Dr BJ Habibie. Sebaliknya dari kota ia membeli kurma dan es balok untuk dijual saat bulan puasa. "Kurma itu saya tusuk seperti sate. Setiap satu tusuk terdiribdari lima buah kurma," katanya.
Bakat dagang dan minat serta tekad untuk menjadi lebih baik secara terus menerus, menempa Aksa Makmud, suami Ramlah Aksa ini bermental baja, pantang menyerah, banyak akal, pandai bergaul dan bersyukur, adalah prinsip yang ditanamkan juga pada anak-anaknya dan seluruh karyawan Bosowa.*