Senin, 6 Oktober 2025

Ketika Investasi di Pasar Modal Jadi Gaya Hidup

17 September kemarin bertempat di The Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, berlangsung Investor Summit dan Capital Market Expo (ISCME) 2014.

Editor: Ade Mayasanto
Tribunnews/Herudin
Pengunjung berinteraksi di sebuah anjungan pameran Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2014 di Jakarta, Rabu (17/9/2014). Selain pameran produk investasi, acara itu juga menggelar seminar dan presentasi dari 30 emiten yang berlangsung pada 17-18 September 2014 dengan tema Investasi di Pasar Modal Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik. 

Tidak hanya itu, upaya edukasi dan sosialisasi juga dilakukan dengan mendalami pasar melalui perluasan variasi produk. "Ini menjadi penting, supaya masyarakat memiliki banyak alternatif pilihan investasi yang menarik dan aksesnya mudah dijangkau," ungkapnya.

OJK juga menggodok sejumlah peraturan baru untuk memperlicin likuiditas pasar modal di Tanah Air. Peraturan baru diharapkan menjadi obat penumbuh jumlah emiten dan investor dalam negeri.

Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida mengemukakan, peraturan baru akan mendongkrak sinergi pasar modal, perbankan, serta asuransi.

"Peraturan rating minimal A bisa direlaksasi sehingga tidak terbatas oleh peringkat saja. Namun, kita juga tidak boleh mengorbankan perlindungan terhadap nasabah dengan peraturan-peraturan baru ini," kata Nurhaida memberi contoh perihal peraturan baru yang menjadi stimulus masyarakat berinvestasi dan emiten terus tumbuh.

OJK juga terus berupaya mencari terobosan baru. Pertimbangan keringanan biaya bagi penerbitan obligasi, pemberian insentif, serta perubahan aturan tentang agen penjual reksa dana tengah dikaji secara mendalam. "Mudah-mudahan bisa terealisasi tahun ini," imbuhnya.

Cara lain yang dilakoni OJK adalah mempermudah peraturan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Upaya ini dilakukan sejak akhir 2013 agar calon emiten bisa go public. "Misalnya, dengan membangunan sistem e-registration untuk calon emiten yang hendak mengurus izin penawaran umum," ujarnya.

Ia mengatakan, sistem online juga menjadi jawaban atas upaya merampingkan prosedur pendaftaran yang selama ini dianggap cukup merepotkan. Harapannya, sistem online memudahkan dan menghemat biaya.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito berharap, pasar modal di masa mendatang menjadi bagian masyarakat. Investasi di pasar modal sepatutnya menjadi gaya hidup. Langkah ini sejalan dengan rencana OJK terkait market deepening alias pendalaman pasar.

"Kami ingin investasi sebagai gaya hidup. Akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami tidak ingin pasar modal sebagai sesuatu yang elit, eksklusif," katanya.

Jurus BEI mendekatkan diri ke masyarakat adalah dengan menggelar Olimpiade Pasar Modal Nasional untuk siswa SMA. Olimpiade Pasar Modal Nasional itu untuk mengukur pengetahuan anak-anak SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah tentang pengetahuan pasar modal.

"Kami kerjasama dengan Kemendikbud dan asosiasi guru ekonomi Indonesia. Setiap tahun kami ukur dengan menyelenggarakan olimpiade itu," ujarnya.

Uniknya, pemenang olimpiade justru didominasi siswa dari luar Jawa. Bagi Ito, hal itu menjadi penanda bahwa masyarakat Indonesia mulai melek berinvestasi di pasar modal.

"Ini artinya, pengetahuan tentang pasar modal tidak hanya khusus masyarakat di kota besar," tuturnya.

Acara Investor Summit yang digagas OJK ini menggandeng Self Regulatory Organization (SRO) meliputi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Investor Summit menjadi ajang tatap muka investor dengan para emiten. Investor bisa melihat paparan kinerja emiten sebagai bahan pertimbangan menanamkan modal.

Sedikitnya 30 emiten bergabung pada acara Investor Summit. Dua belas emiten tampil hari perdana. Mereka antara lain PT Telkom Tbk (TLKM), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Tidak ketinggalan, terdapat pula PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) serta PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractor Tbk (UNTR) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved