BI Minta Waspadai Impor Migas
melonjaknya impor migas menjadi hal yang harus diwaspadai untuk menurunkan defisit neraca perdagangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan melonjaknya impor migas menjadi hal yang harus diwaspadai untuk menurunkan defisit neraca perdagangan.
Mirza menanggapi impor migas yang dalam kurun waktu Januari-September 2013 telah mencapai 33,586 miliar dollar AS atau naik 8,51 persen ketimbang posisi pada periode sebelumnya yang mencapai 30,952 miliar dolar AS.
"Sebenarnya impor yang harus kita waspadai itu impor migas terutama ekonomi terus tumbuh sehingga impor migas itu masih cukup kuat," ujar Mirza ketika ditemui di perkantoran BI, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Mirza menekankan, jika tidak ada perubahan secara mendasar maka neraca perdagangan masih akan terus defisit.
Hal yang perlu dilakukan adalah dengan memenuhi kapasitas produksi dalam negeri khususnya di sektor migas sehingga kedepannya impor migas bisa terpenuhi.
"Neraca migas ini sebenernya yang paling struktural karena ekonominya berkembang sementara sumber energi kita yang utama masih datang dari migas, produksi dalam negeri stagnan sehingga dipenuhi dari impor, sehingga kita masih terus defisit," jelasnya.
Seperti diketahui, defisit perdagangan indonesia kembali terjadi pada September 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir defisit perdagangan pada September 2013 mencapai 0,63 Miliar dolar AS.
Secara kumulatif defisit perdagangan dalam periode Januari-September 2013 telah mencapai 6,25 Miliar dolar AS.