Senin, 6 Oktober 2025

Warga Demo PT Semen Tonasa

Semen Tonasa Terancam Lumpuh karena Demonstrasi

Ini merupakan salah satu demonstrasi terbesar yang menyulut kebencian warga Pangkep terhadap PT Semen Tonasa.

Editor: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Semen Tonasa Terancam Lumpuh karena Demonstrasi
Tribun Timur/Muthmainnah Amri
Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid Batara ikut-ikutan demo dan berbaur dengan warga Pangkep di kantor pusat PT Semen Tonasa, Jl Poros Tonasa II di Desa Biringngere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep, Senin (25/6/2012).

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mutmainnah

TRIBUNNEWS.COM, PANGKEP - Kantor dan pabrik PT Semen Tonasa diduduki massa mahasiswa, aktivis LSM, pegawai negeri, dan politisi, Senin 25/6/2012). 

Pabrik semen itu terancam lumpuh. Demonstrasi masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Ini merupakan salah satu demonstrasi terbesar yang menyulut kebencian warga Pangkep terhadap PT Semen Tonasa.

Bupati Pangkep Syamsuddin terlihat di antara peserta demonstrasi. Bahkan, dalam apel pagi di kantor bupati, Syamsuddin dalam pidato resmi meminta PNS ramai menggelar demonstrasi di kantor PT Semen Tonasa di Pangkep, sekitar 50 kilometer dari Makassar.

PT Semen Tonasa adalah BUMN yang memproduksi Semen Tonasa. Pasarnya menjangkau seluruh wilayah Indonesia timur.

Aksi besar-besaran itu adalah buntut Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RU-PSLB) PT Semen Tonasa yang menetapkan lima komisaris tanpa putra daerah.

RU-PSLB itu memutuskan dewan komisaris Idrus Paturusi (komisaris utama), Andi Herry Iskandar, Wahab Talaohu, Widodo Santoso, dan Ansyad Mbai.

Yang dimaksud putra daerah di situ adalah tokoh asal Pangkep. Idrus Paturusi adalah Rektor Unhas dan Andi Herry Iskandar mantan Wali Kota Makassar. Mereka bukan orang Pangkep.

Aksi sudah digelar beberapa kali namun dianggap belum mampu “menggoyahkan keangkuhan” manajemen PT Semen Gresik yang menguasai PT Semen Tonasa melalui spint off, beberapa tahun lalu.

“Perjuangan kami bukan lagi sekadar menolak komisaris. Kami tidak akan berhenti berjuang sampai PT Semen Gresik angkat kaki dari Pangkep. Kami tidak akan berhenti berjuang sampai Dwi (Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Soetjipto) dan antek-anteknya meninggalkan Pangkep,” tegas Asran diamini anggota DPRD Pangkep dari Golkar, Abd Haris Gani.

Yang lebih menyakitkan lagi, kata Asran, adalah proses penentuan pemenang tender Pabrik Semen Tonada Unit V. Proyek senilai Rp 6 triliun lebih ini semuanya diputuskan di PT Semen Gresik tanpa melibatkan Pangkep.

“Itu semua karena ulah Pak Dwi dan Pak Gatot (Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Tonasa Gatot Kustiadji). Kami sudah punya data yang membuktikannya,” tegas Asran.

Aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) asal Pangkep, Zohra A Baso, tak kalah geramnya. Dia berjanji akan ikut orasi hari ini. Zohra meminta Pemerintah Provinsi Sulsel tidak tinggal diam dan segera mengirim penolakan.

“Gubernur harus membuktikan janjinya bahwa dia mendukung putra daerah seperti yang selalu disampaikan di depan warga Pangkep,” kata Zohra.
Serentak.

Massa mengancam akan menginap di halaman kantor pusat BUMN produsen semen itu,  sampai Jumat 17 Juni, atau bersamaan dengan RUPS PT Semen Gresik, induk perusahaan PT Semen Tonasa dan PT Semen Padang.(*)

Demonstrasi masih berlangsung. Updating berita dari TRIBUN-TIMUR.com 

BACA JUGA



Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved