Investor Rawan Ambil Untung

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi, memaparkan, pasar saham bereaksi positif atas hasil pemilu Yunani yang memenangkan partai koservatif Demokrasi Baru yang pro- bailout.

"Dengan kemenangan tersebut Yunani akan mempertahankan keberadaannya di zona Euro," katanya kepada Tribun, Selasa (19/6/2012).

Ia menjelaskan, IHSG kemarin ditutup di 3.860,155 menguat 1,1 persen atau 42 poin. Penguatan ini tertahan setelah sebelumnya sempat menguat hingga 3.897,431, akibat aksi ambil untung investor pada sesi terakhir perdagangan menyusul respon negatif atas naiknya yield obligasi Spanyol di atas 7 persen dan Italia lebih 6 persen.

Hasil pemilu Yunani, meskipun positif, namun masih membutuhkan sejumlah kesepakatan baru, untuk memastikan berlanjutnya program reformasi fiskal di negara tersebut. Tadi malam sejumlah bursa utama di AS dan zona Euro bergerak bervariasi dengan rentang terbatas.

Indeks DJIA di Wall Street melemah tipis 0,20 persen, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,14 persen. Perhatian pasar terutama tertuju pada naiknya yield obligasi Spanyol di atas 7 persen yang menimbulkan spekulasi Spanyol akan membutuhkan dana talangan. Namun di sisi lain, pelaku pasar berharap adanya langkah kebijakan stimulus lanjutan oleh The Fed yang akan melakukan pertemuan pekan ini.

Dengan perkembangan tersebut, perdagangan hari ini akan bergerak fluktuatif dan rawan aksi ambil untung. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang konsolidasi dengan support di 3820 dan resisten di 3900, katanya.
     
IHSG  : S1 3820  S2 3790  R1 3900  R2 3930

Saham Pilihan

PGAS 3400-3625 Buy, SL 3200
BMRI 6900-7150 BoW, SL 6750
SMGR 11200-11800 BoW, SL 11000
APLN 310-350, BoW, SL 300
ANTM 1240-1350 BoW, SL 1200
INDY 1650-1720 TB, SL 1620
UNSP 147-162 TB, SL 140
SIMP 1270-1350 SoS

Baca juga:

• IHSG Cenderung Menguat Terbatas
• Harga Emas Berfkluktuasi
• SGRO Akuisisi Lahan di Kalbar untuk Lahan Sawit
• Butuh Dana Rp 410 Miliar, Eatainment Lakukan Rights Issue