Selasa, 30 September 2025

Harga Emas Berfkluktuasi

Belum membaiknya perekonomian beberapa negara kawasan Eropa masih berdampak bagi pertumbuhan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Harga Emas Berfkluktuasi
net
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Belum membaiknya perekonomian beberapa negara kawasan Eropa masih berdampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk Jabar. Menurut Assistant Vice President PT Valbury Asia Futures Bandung, Ervan Permadi, hingga akhir 2012, harga jual emas dunia masih fluktuatif.

"Angkanya, maksimal berada pada level 1.500-1.700 dolar AS per troy ons," kata Ervan di kantornya, PT Valbury Asia Futures Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Senin (18/6/2012).

Untuk jangka waktu menengah, sambungnya, harga emas memang masih berpotensi turun. Kalau pun terjadi drop, perkiraannya, titik terendahnya mencapai sekitar 1.300 dolar AS per troy ons.

Sedangkan dalam hal perdagangan saham, Ervan mengatakan,kemungkinan, bursa Indonesia mengalami hambatan. "Saat ini trennya turun. Seandainya bursa Indonesia mengalami peningkatan, posisinya berada pada level 4.000-4.200. Saya kira, itu terjadi karena adanya faktor profit taking (aksi jual) yang dilakukan para pelaku pasar," ujarnya.

Selain karena aksi profit taking, perkembangan ekonomi Eropa masih memberikan efek bagi bursa Indonesia. "Memang, beberapa waktu lalu, Spanyol mendapatkan bail out. Tapi, saya kira, pengaruhnya sesaat. Secara umum, bail out itu belum mencerahkan ekonomi dunia, yang imbasnya dapat terasa oleh Indonesia. Mata uang euro pun, cenderung turun," katanya.

Secara tidak langsung, kondisi tersebut berpotensi membuat perdagangan Indonesia dengan negara-negara kawasan Eropa terganggu. "Siapa yang mau membeli produk Indonesia jika negara-negara yang menjadi tujuan pasar Indonesia mengalami krisis?" ujarnya

Sementara itu, Don Schellenberg, pelaku pasar modal asal Kanada, berpendapat, hmeskipun kondisi ekonomi global belum menunjukkan tanda-tanda kepulihan, namun pasar modal masih dapat menjadi sektor yang menjanjikan.

Menurutnya, pelaku pasar modal dapat mengetahui perkembangan ekonomi dalam berbagai sektor. Khusus bagi masing-masing individu, imbuh Schellenberg, pasar modal pun memberikan sejumlah keuntungan dan kelebihan. Antara lain, sebutnya,

"Tidak ada risiko untuk menggaji karyawan karena memang pelaku pasar modal tidak memerlukan karyawan dan tidak harus menaati atasan. Pelaku pasar modal pun tidak memerlukan pelanggan seperti halnya pada sektor riil serta tidak punya atasan. Pelaku perdagangan pasar modal berpeluang memperoleh penghasilan tanpa batas," paparnya dalam  Seminar Outlook Economi June to December 2012 di Hotel Hilton Bandung, Jalan HOS Cokroaminoto Bandung, akhir pekan kemarin.

Keuntungan lainnya, kata Schellenberg, pelaku pasar modal dapat merasakan keuntungan yang likuid. Artinya pelaku dapat langsung mencairkan nilai transaksi hasil perdagangan di pasar modal. (Tribun Jabar/Erwin)

Baca juga:


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved