IHSG Diprediksi Terus Melemah
Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi, mengatakan, pergerakan IHSG diperkirakan akan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi, mengatakan, pergerakan IHSG diperkirakan akan kembali berfluktuatif dengan kecenderungan kembali melemah. Kondisi pasar saham global yang terus tertekan membuat peluang penguatan menjadi semakin sempit.
"IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang yang lebar dengan target resisten di 3.930 dan support ada di 3.870," ujarnya kepada Tribun, Kamis (31/5/2012).
Ia memaparkan, IHSG pada perdagangan kemarin bergerak mixed dalam rentang yang sempit. Bursa kawasan Asia yang kembali tertekan membuat penguatan menjadi tertahan dengan volume transaksi yang tipis. Namun aksi beli selektif atas saham industri dasar, infrastruktur dan perbankan membuat IHSG akhirnya ditutup flat hanya turun 1,149 poin di posisi 3917,916.
Asing kemarin terlihat mulai melakukan pembelian bersih Rp.116,4 miliar setelah beberapa sesi perdagangan sebelumnya melakukan net selling. Sejumlah faktor negatif, terutama dari eksternal, yang turut menekan perdagangan kemarin yakni China yang tidak berencana menjalankan stimulus guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dan krisis perbankan Spanyol yang memburuk.
Meningkatnya resiko pasar ini telah menyeret penurunan harga minyak mentah hingga diperdagangkan di 87,39 dolar AS/barel atau anjlok 3,7 persen di pasar AS tadi malam. Penurunan harga minyak mentah tersebut akan kembali berpeluang menekan harga saham-saham tambang.
Sedangkan dari dalam negeri, pelemahan rupiah atas dolar AS hingga tembus Rp 9.600 kemarin turut menekan pasar. Kondisi pasar yang masih tidak menentu menyusul masih tingginya resiko di zona Euro telah mengikis keinginan melakukan pembelian, katanya.
IHSG : S1 3900 S2 3870 R1 3930 R2 3950
Saham Pilihan
BBCA 7100-7450 BoW
ANTM 1250-1380 BoW
MEDC 1760-1840 BoW
ASII 64500-67400 BoW
KLBF 3850-4000 SoS
INDF 4725-4850 SoS
INTP 17800-18150 SoS
SUMBER : First Asia Research
DATA : STEVEN
Baca juga: