Inilah Permasalahan yang Dihadapi Mahasiswa Internasional di Australia
Jumlah mahasiswa internasional semakin meningkat di Australia. Tercatat hampir 25 persen mahasiswa di Australia saat ini berasal dari…
Orang tuanya mendukung tindakan tersebut, namun mereka tidak bisa memberikan dukungan keuangan, dan dengan penguasaan bahasa Inggris terbatas, Penagos sulit mendapat pekerjaan.
"Ketika saya tiba di sini tanpa bahasa Inggris yang bagus, keadaannya sangat sulit bagi saya." katanya.
"Di Kolombia saya punya mobil dan rumah yang bagus, dan ketika saya ke sini sendirian, mencari pekerjaan, membayar uang sekolah, semuanya sangat menantang.\'
"Ada begitu banyak mahasiswa lainnya, dan sangat kompetitif, dan bila kita mencari pekerjaan, kita tidak sendirin, jadi kita harus menjadi yang terbaik dalam melakukan sesuatu."
Penagos mengatakan mencari pekerjaan baginya dan banyak mahasiswa internasional lainnya, menciptakan banyak stress.
"Susah sekali apalagi kalau kita baru, khususnya bila kita tidak tahu bagaimana mencari pekerjaan, apalagi kalau bukan kita satu-satunya yang melakukan hal tersebut."
"Australia adalah negara mahal jadi bahka dengan bantuan orang tua, kita masih harus bekerja keras sendiri."
Penagos mengatakan beberapa temannya hanya bisa mendapat pekerjaan sebagai cleaner, sehingga mereka tidak berkesempatan memperlancar bahasa Inggris.
"Ini tidak selalu mengenai uang, namun belajar, berbagi, bertemu orang baru."
"Bagi saya, pekerjaan bagus adalah sesuatu yang bisa membantu meningkatkan kemampuan komunikasi saya, mungkin di sebuah tempat dimana saya bisa menggunakan pengalaman atau pengetahuan dari negeri saya."
"Dan pekerjaan dimana saya bagian dari tim, dimana saya bisa berbagi dan bertemu orang lain, lingkungan yang bagus, khususnya dengan orang lokal."
Ini adalah tema umum yang dibicarakan oleh banyak mahasiswa internasinoal, kesulitan bertemu dan mendapatkan teman baru dengan warga lokal Australia.
Masalah bahasa, perbedaan budaya, dan banyaknya mahasiswa internasional yang tinggal, bekerja dan belajar di pusat kota membuat mereka sulit bertemu dengan warga lokal.
Karen Penagos mengatakan dia harus memaksa diri sendiri untuk tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dengan teman=teman mahasiswa lain yang bisa berbahasa Spanyol seperti dirinya.
"Di negeri saya, saya sedikit pemalu, dan saya memiliki keluarga, jadi saya tidak punya masalah, namun di sini saya sendiri, betul-betul sendiri, jadi saya harus mengubah diri, lebih terbuka, dan membuat pertemanan dengan orang dari negara lain."