Inilah Permasalahan yang Dihadapi Mahasiswa Internasional di Australia
Jumlah mahasiswa internasional semakin meningkat di Australia. Tercatat hampir 25 persen mahasiswa di Australia saat ini berasal dari…
Jumlah mahasiswa internasional semakin meningkat di Australia. Tercatat hampir 25 persen mahasiswa di Australia saat ini berasal dari luar negeri.
Namun kehidupan mereka di dalam maupun di luar kampus terkadang tidak seperti yang mereka bayangkan.
Berikut pengalaman lima mahasiswa internasional yang diharapkan menjadi masukan bagi yang lain.
Hoang Xuan Doan, Vietnam
Hoang Xuan Doan sudah bermimpi bagaimana kehidupan di Australia sebelum meninggalkan negerinya untuk belajar bahasa Inggris dan studi S2 di bidang Project Management di Melbourne.
Dia membayangkan Australia sebagai negara yang cantik dimana \'semuanya bagus\'.
Namun dua minggu setelah tiba, dia menjadi sasaran makian rasis ketika naik kereta dan menyadari bahwa tidak semua orang menyambutnya dengan baik.
"Saya melihat ke sekeliling, dan mengira perempuan itu tidak berbicara kepada saya, namun hanya ada beberapa orang di gerbong kereta tersebut." kata Doan.
"Dan dia berkata \'F*** kamu orang Asia. mengapa kamu datang ke sini. Perempuan itu begitu marah dengan saya."
"Saya mencoba sopan dengan dia. Saya mengatakan \'Tolong jangan marah karena saya tidak melakukan apapun. Mengapa kamu marah dengan saya?\' Dan dia mengatakan \'F*** kamu orang Asia, kamu datang ke sini dan mengambil semua keuntungan yang ada, kamu mengambil pekerjaan saya, kamu membuat saya jadi gelandangan."
Hoang mengatakan sebelum tiba di Australia dia sudah pernah mendengar cerita adanya rasisme, namun ketika mendengar makian itu dia masih sangat terkejut.
"Saya begitu terkejut. Ini betul-betul membuat saya shock." katanya.
Doan mengatakan dia sekarang memiliki banyak teman di Australia, namun pengalaman mendapat makian rasis itu kadang masih membuatnya takut.
"Waktu itu saya berpikir "Oh Tuhan, apakah saya akan bertemu orang sama lagi?"
Karen Penagos, Kolombia
Ketika Karen Penagos meninggalkan Kolombia untuk belajar bahasa Inggris di Australia, dia berhenti dari pekerjaannya di perusahaan multi nasional, dan dari kehidupan yang mapan.