Paskah dan Cheng Beng, Harga Bunga Jadi Melambung
membuat harga bunga melambung tinggi
Laporan Wartawan Tribun Medan / Akbar
TRIBUNNEWS.COM , SIANTAR - Perayaan Paskah bagi umat Kristiani dan Perayaan Cheng Beng bagi tradisi Thionghoa yang keduanya identik dengan menabur bunga di makam keluarga atau leluhur yang sudah meninggal membuat harga bunga melambung tinggi.
Hal ini dikatakan pedagang bunga Mislawati br Karo, Jumat (29/3/2013) di Jalan Wahidin, Kecamatan Siantar Barat. Ia mengatakan, permintaan bunga menjelang perayaan paskah untuk setiap tahun pasti meningkat. "Inilah saatnya pedagang bunga panen raya," katanya, Jumat sambil merapikan bunga ester.
Dengan perayaan paskah seperti ini,akunya, biasaya pendapatan para penjual bunga seperti dirinya bisa meningakat hingga 100 persen. Pasokan bunga didatangkan dari Sondi Raya, Seribu Dolok, Berastagi, dan Kabanjahe. Untuk memenuhi permintaan bunga yang melonjak maka jauh hari sebelumnya pedagang bunga sudah memesan stok yang lebih banyak.
"Bunga yang bayak diminati warga biasanya bunga ester, bunga takwa dan bunga kardiol, piko dan bola-bola. Jika pada hari biasanya bunga itu dijual Rp 5 ribu per batang maka menjelang paskah ini harganya bisa mencapai Rp 10 ribu per batang," ujarnya.
Sementara itu, Yuki Pohan yang juga pedagang bunga mengatakan bahwa permintaan bunga akan terus meningkat hingga hari Minggu (31/3) mendatang. "Selain bunga anggrek, bunga sedap malam, bunga tekwa, bunga tabor juga banyak diminati warga. Apalagi saat ini ada dua perayaan besar yang biasanya menggunakan bunga dalam perayaannya. Perayaan paskah dan perayaan Cheng Beng membuat permintaan bunga melonjak tinggi,"kata pedagang bunga yang masih mahasiswa ini.
Terpisah, Mei Lin (32) pembeli bunga yang merupakan etnis Tionghoa mengatakan bahwa sesuai tradisi Thionghoa, Hari Raya Qing Ming (Cheng Beng,red) merupakan hari untuk melakukan penghormatan kepada para leluhur dan sanak keluarga yang telah meninggal dunia.
"Saat berziarah setiap keluarga biasanya membawa bunga dan diletakkan di makam. Hari Raya Cheng Beng biasanya jatuh pada tanggal 4-6 April setiap tahunnya,"ujar wanita berkulit putih itu sambil membawa beberapa tangkai bunga yang baru saja dibelinya.
Berbeda dengan Lina br Purba (25) warga Jalan Asahan, Siantar Timur mengatakan bahwa bunga yang dibelinya untuk dibawa ke makam almarhum ayahnya di pemakaman Kristen Jalan Parsoburan. "Ini kan Paskah bang, jadi keluarga kami biasanya ziarah bersama ke makam ayah,"kata wanita berparas cantik itu. (akb/tribun-medan.com)
Baca Juga :
- Perampok Gasak Emas Senilai Rp 650 Juta 4 menit lalu
- Syukri Wahid Tetap Nyaleg di Pemilu 2014 9 menit lalu
- Pemkab Kubar Minta Perbaikan Jalan Dipercepat 17 menit lalu