Sabtu, 4 Oktober 2025

Harga Bawang Putih di Jombang Sentuh Rp 65 ribu

Terus naik, minimal Rp 5 ribu tiap hari. Bahkan tiga hari terakhir ini tingkat kenaikan makin besar

zoom-inlihat foto Harga Bawang Putih di Jombang Sentuh Rp 65 ribu
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pedagang menunjukkan bawang putih yang dijualnya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2013). Saat ini harga bawang putih per kilogram meningkat drastis dari Rp 20 ribu hingga Rp 35 ribu akibat ketergantungan impor sebanyak 80 persen karena stok lokal yang masih kurang. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan dari Sutono wartawan surya

TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Harga komoditas harga bawang putih di Jombang kian melejit, dan menyentuh angka Rp 65.000 per kilogram. Harga tersebut hampir dua kali lipat ketimbang tiga hari lalu, yang masih pada kisaran Rp 33.000-Rp 35.000 per kilogram.
    
Bahkan jika dibandingkan tiga pekan lalu, saat harga bawang putih belum naik, harga sekarang ini sudah mencapai hampir empat kali lipatnya. Sebab, saat itu harga bawang masih di kisaran Rp 13.000-16.000 per kilogram.
    
Dwi, pedagang di Pasar Legi Citra Niaga (PLCN) Jombang, mengaku sejak pekan lalu kenaikan harga terjadi setiap hari.

“Terus naik, minimal Rp 5 ribu tiap hari. Bahkan tiga hari terakhir ini tingkat kenaikan makin besar, hingga saat ini mencapai harga Rp 65 ribu,” kata Dwi, Senin (11/3/2013).
       
Versi Dwi, kenaikan itu dipicu adanya kendala di pabean.

“Bawang putih ini termasuk impor. Karena masuknya dipersulit, akhirnya barang langka, dan akibatnya harga naik tajam,” bebernya.
       
Hal yang sama menurutnya juga terjadi pada komoditas sayur impor lainnya. Seperti bawang bombay dan wortel manis. Pekan lalu, wortel manis masih di kisaran Rp 10.000 per kilogram.
       
“Tapi sekarang naik jadi Rp 20 ribu per kilogram. Bahkan kemarin sempat Rp 28 ribu per kilogram,” sambungnya.

Sedangkan harga bawang bombay yang biasanya Rp 20.000 per kilogram, naik menjadi Rp 28.000.
       
Tak hanya komoditas impor, sejumlah komoditas bahan sayur lokal juga mengalami kenaikan. Seperti cabe rawit yang pekan lalu masih dijual Rp 35.000,  sekarang sudah berharga Rp 40.000/kilogram.
       
Bawang merah yang pekan lalu Rp 28.000 per kilogram, sekarang Rp 40.000.

“Kalau komoditas lokal ini, harganya naik karena curah hujan tinggi sehingga banyak sentra penghasil sayur yang gagal panen,” sambung Sudira, pedagang lain.
       
Akibat tingginya harga itu, pedagang mengeluhkan omzet penjualannya jadi merosot tajam, hingga separonya.

“Kalau biasanya sehari laku 10 kilogram bawang, kini hanya lima kilogram sudah bagus,” kata Sudira.
       
Selain omzet anjlok, kenaikan harga juga memaksanya menyediakan modal kulakan lebih besar.

“Sebab kalau modalnya tak tambah, tak dapat barang karena mahal,” bebernya.

Sudira, Dwi dan pedagang lain berharap pemerintah segera mengambil tindakan konkret guna menstabilkan harga komoditas sayuran ini.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved