Pelajar SMA Jogja Dikeroyok Akhirnya Dioperasi
Pelajar SMA Sang Timur, Patrisius Valerian (18) masih terbaring lemah di Ruang D, Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Pelajar SMA Sang Timur, Patrisius Valerian (18) masih terbaring lemah di Ruang D, Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Ia menderita 13 luka sabetan benda tajam di sekujur tubuhnya. Yang paling parah, luka di betis kaki kanannya hingga menyebabkan patah tulang. Rencananya hari Senin (18/2/2013) ini, remaja asal Minomartani, Ngaglik tersebut akan menjalani operasi pada bagian betis kaki kanannya.
"Daripada menghambat aktivitasnya kemudian hari, jadi lebih baik dioperasi saja," jelas Aloysius Soni, ayah Valerian, ketika ditemui Tribun Jogja (Tribunnews Network) di ruang perawatan anaknya, Minggu (17/02/2013) siang.
Terlebih, selama ini Valerian menggunakan gips yang menyulitkannya untuk duduk. Gipsnya sendiri membalut kaki kanannya hingga bagian paha. Oleh karena itu, dia hanya bisa berbaring saja.
Akibat lukanya itu pula, Valerian setidaknya harus izin tak masuk sekolah selama tiga minggu. "Tidak bisa masuk sekolah dulu," imbuh Soni.
Kondisinya itu akibat dari penganiayaan berat yang terjadi Minggu (10/2/2013) dinihari lalu. Ia diserang sekelompok orang tak dikenal di dekat Stadion Mandala Krida. Selain menyabetkan senjata tajam, para pelaku juga sempat membakar sepeda motor yang dikendarai korban. Setelah sepekan berlalu, akhirnya orangtua Valerian menceritakan kejadian tersebut dan melaporkannya kepada polisi.
"Awalnya, sudah saja tidak usah diperpanjang lagi. Biar ini menjadi permenungan bagi saya. Saya juga tidak mengharapkan apapun dari pelaku," ucapnya.