Sabtu, 4 Oktober 2025

Rupiah Diprediksi Jadi 9.717 per Dolar AS, Inflasi Jadi 5,77 Persen

Usaha pemerintah untuk memangkas defisit neraca perdagangan akan diikuti dengan melemahnya

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Rupiah Diprediksi Jadi 9.717 per Dolar AS, Inflasi Jadi 5,77 Persen
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Usaha pemerintah untuk memangkas defisit neraca perdagangan akan diikuti dengan melemahnya nilai rupiah. Diprediksi pada tahun ini rupiah akan berada di angka Rp 9.717 per dolar AS. Nilai ini naik dibandingkan dari nilai rupiah pada tahun lalu sebanyak Rp 9,380 per dolar AS.

Hal ini diungkapkan oleh ekonom dari PT Indo Premier Securities, Seto Wardono. Menurutnya, laju defisit sebesar 1,3 miliar dolar AS akan berlanjut sampai dengan awal tahun ini. Defisit ini disebabkan oleh penurunan ekonomi di Eropa, Cina dan India yang menghuni sekitar 33 persen dari total ekspor indonesia.

"Selain itu impor akan meningkat seiring dengan kebutuhan untuk berkonsumsi. Share imports meningkat dari 18,23 persen di 2011 ke 19,95 persen di 2012, dan akan terus berlanjut," katanya di Jakarta (8/1/2013).

Kenaikan rupiah terkompensasi atas naiknya inflasi tahunan sebesar 5,77 persen. Ramalan ini meningkat ketimbang inflasi tahun lalu sebesar 4.30 persen. Inflasi naik karena pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen dikontribusikan oleh konsumsi yang mendulang sebesar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Naiknya inflasi mencerminkan konsumsi domestik yang meninggi karena, konsumsi masih menjadi sandaran, selain itu kenaikan BBM dan UMP akan berkontribusi terhadap inflasi," katanya.

Baca juga:

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved