Minggu, 5 Oktober 2025

10 Kapal Gagal Berangkat Karena Ombak Tinggi

Sejak Sabtu (5/1/2013), semua keberangkatan kapal dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang ditiadakan.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto 10 Kapal Gagal Berangkat Karena Ombak Tinggi
TRIBUN JOGYA / Bakti Buwono
Sepanjang 2012, Pelabuhan Tanjung Emas telah disandari 17 kapal pesiar dengan jumlah total penumpang 9.728 orang. Jumlah itu menurun dibanding 2011 yang mencapai 12.844 orang

TRIBUNNEWS.COM SEMARANG, - Sejak Sabtu (5/1/2013), semua keberangkatan kapal dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang ditiadakan. Hal itu karena adanya gelombang tinggi yang mencapai tiga meter di wilayah laut jawa, sesuai yang dilansir peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim.

"Sejak tiga hari lalu ada sekitar tujuh kapal yang kami tunda keberangkatannya," kata Kepala Administrasi Pelabuhan (Adpel) Tanjung Emas Semarang, Karolus Sengadji, Senin (7/1/2013).

Ia mengatakan, jenis kapal yang tidak diperbolehkan berangkat saat ombak tinggi adalah jenis kapal feri semisal kapal Dharma Lautan Kencana yang menyeberang ke kalimantan. Peringatan BMKG itu berlaku hingga Kamis (10/1/2013) mendatang.

Pihaknya sudah mengedarkan surat ke para operator untuk memperhatikan cuaca. Lalu, para operator akan meneruskan ke pihak kapal untuk menunda keberangkatan.

"Sampai besok ya mungkin ada 10 kapal yang tertunda," katanya.

Forecaster BMKG Maritim, Wahyu Sri Mulyani mengatakan ombak di pantai utara jawa hingga Rabu (9/1) ada di kisaran 0,75 meter hingga 1,5 meter. Ketinggian ombak itu meningkat pada Kamis (10/1/2013). Hari itu, ketinggian ombak di pantura bisa mencapai tiga meter bahkan empat meter.

Mulai Jumat (11/1) dan Sabtu (12/1/2013), ketinggian ombak mulai menurun. Ketinggian ombak pada dua hari itu ada di kisaran 1,5 meter hingga 2,5 meter.

"Ketinggian ombak pada Januari karena pengaruh musim pancaroba, anginnya yang kencang membuat ombak meninggi," katanya di kantornya.

Selain pancaroba, kecepatan angin juga ada pengaruh dari badai tropis Sonamu di atas filipina sejak Jumat (4/1/2013) lalu. Badai itu membuat intensitas hujan dan angin kencang meningkat.

Keadaan itu membuatnya mengingatkan nelayan atau kapal-kapal kecil waspada. Jika tidak memungkinkan untuk melaut, maka sebaiknya berhati-hati. (bbb)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved