Bandara Jambi Kini Bisa Didarati Saat Cuaca Buruk
Pelabuhan Udara Sultan Thaha Jambi akan memiliki instrument landing system
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI -- Pelabuhan Udara Sultan Thaha Jambi akan memiliki instrument landing system (ILS) pada pertengahan tahun 2013. Alat bantu pendaratan pesawat udara ini memungkinkan pesawat mendarat dalam cuaca buruk.
"Jadi pesawat yang mau landing dengan jarak pandang 800 meter tetap bisa dengan bantuan alat ini," ujar Manajer Bandara Sultan Thaha, Dorma Manalu, didampingi Alzog Pendra, manager operational Bandara, Rabu (2/1/2012).
ILS adalah peralatan navigasi yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pilot, unttuk mempermudah proses pendaratan saat cuaca dalam kondisi buruk dan malam hari.
Dorma mengatakan, biasanya pesawat yang akan melakukan pendaratan harus dengan jarak pandang minimal 2000 meter. Sementara dengan peralatan ISL pilot akan terbantu dalam melakukan pendaratan sekalipun dengan kondisi cuaca yang berkabut atau jarak pandang kurang dari 800 meter. "Alat ini kita datangkan dari luar negeri," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Dorman Manalu menjelaskan pembangunan konstruksi terminal baru Bandara Sultan Thaha sudah di atas 70 persen. Pembangunan konstruksi terminal ini mencakup bangunan, lantai, dinding, dan perlengkapan lainnya.
"Sudah di atas 70 persen. Pembangunan konstruksinya kita harapkan selesai Februari, paling lambat Maret ini," katanya.
Dorma menyampaikan, untuk partisi-partisi operasional serta kelengkapan lainnya membutuhkan waktu enam bulan lagi proses pembangunanya. "Target kita interior itu diperlukan waktu setengah tahun. Kalau selesai Februari-Maret plus setengah tahun, kira-kira September-Oktober 2013 sudah siap operasi terminalnya. Paling nggak di akhir tahun ini kita sudah mengoperasikan terminal baru," ujarnya.
Pembangunan terminal bandara yang dimulai sejak 12 Desember 2011 meliputi perluasan area terminal dari saat ini 2.308 meter persegi menjadi 13.015 meter persegi. Terminal baru bandara ini nantinya memiliki kapasitas yang lebih besar, luas dan bertingkat. Terminal baru nanti mampu menampung dua juta penumpang per tahun, sedangkan kapasitas saat ini hanya berkisar 600 ribu penumpang.
Dia mengatakan pembangunan terminal bandara ini merupakan tahap pertama. Nantinya akan terus dikembangkan lagi penambahan di samping terminal tersebut.
Ia berharap terminal baru nanti membuat Bandara Sultan Thaha mampu memberikan pelayanan yang semakin baik, baik dari sisi pelayanan penerbangan, kargo, penumpang.
Ia mengakui tidak dilakukannya penambahan landasan pacu (run way) saat ini. "Waktu itu sudah ada rencana dari Departemen Perhubungan untuk memperpanjang run way. Yang saya dengar terakhir katanya nggak jadi," katanya. Ia menjelaskan, hal ini menunggu penyesuaian dengan kelengkapan lainnya.
Baca juga: