Ketika Para Artis Tato Berkumpul
Aliansi Seni Rajah dan Tindik Tubuh Indonesia adalah komunitas pecinta tato. Apa asyiknya kegiatan mereka?
TRIBUNNEWS.COM - Indonesian Subcultur atau sering pula disebut Alliance Of Indonesian Tattoo Art and Body Piercing (Aliansi Seni Rajah dan Tindik Tubuh Indonesia) adalah komunitas pecinta tato. Apa asyiknya kegiatan mereka?
Saat dijumpai komunitas ini pada acara Senayan Fair 2012 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012), mereka sedang melakukan aksi `tato kolaborasi,' dimana dua orang artis tato sedang menggambar di tubuh seorang pemuda.
E. Kurdian B. Pangaribuan. Ia Ketua Umum Indonesian Subculture. Ucha, demikian pria bertato ini kerap disapa, bicara panjang lebar soal komunitas tato di even Senayan Fair 2012 yang digelar sebagai momen pergantian tahun. Ucha seperti dikutip Tribunnews.com dari Wartakotalive.com mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk konsistensi Indonesian Subculture untuk saling menjaga keakraban sesama anggota komunitas.
Ajang seperti ini mereka maksimalkan untuk berdiskusi atau saling berbagi ilmu tentang cara mempraktekkan langsung karya artis-artis tato dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Di Senayan Fair ini, kita akan melakukan tato kompetisi, tatto showcontes, live tatto canvas, tato kolaborasi dan besok ada tatto on the wall yang lebih ke grafity," kata Ucha.
Indonesian Subculture berdiri pada 9 Juli 2004 di Jakarta. Komunitas ini awalnya digawangi 25 artis tato yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan kebudayaan seni tato atau tindik yang bersumber pada tradisi kultural daerah, agar ketahanan khazanah dan kekayaan intelektual bangsa Indonesia tetap terjaga," kata Ucha.
Tujuan lain didirikannya komunitas ini ialah untuk merealisasikan kreativitas sebagai pengembangan bakat seni, memberikan ruang kepada generasi muda untuk bebas berekplorasi dan mengaktualisasikan diri terhadap hal positif yang dapat membantu pemerintah membuka lapangan kerja baru.
"Juga untuk mewujudkan kepedulian masyarakat khususnya generasi muda terhadap masalah yang berkaitan dengan dunia tato, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran masyarakat tentang kesehatan dan keamanan dalam industri tato aau tindik dengan mengajarkan secara spesifik standar prosedur, pengetahuan dan pengertian bahwa tato maupun tindik profesional merupakan ekspresi kesenian yang aman," kata Ucha.
Komunitas ini, katanya, berdiri bukan untuk ajang tanding-tandingan dengan komunitas lain, melainkan sebagai wadah untuk merangkul sekaligus menjalin kerjasama yang saling mendukung sekaligus memperkuat posisi tawar dalam Industri,
"Asosiasi atau Komunitas ini legalitasnya disupport oleh Pemerintah, serta berafiliasi dengan organisasi terkait dalam skala internasional," imbuh Ucha.