Jumat, 3 Oktober 2025

Beautiful Dreamer, Perempuan Harus Punya Mimpi

Sosok perempuan itu hadir dalam lukisan karya Hj Prie Ernalia Wiranegara yang berjudul Beautiful Dreamer.

zoom-inlihat foto Beautiful Dreamer, Perempuan Harus Punya Mimpi
TRIBUN JABAR/IDA ROMLAH
HARI IBU - Hj Prie Ernalia Wiranegara menjelaskan tentang lukisan karyanya yang berjudul Beautiful Dream kepada pengunjung di Gedung IWPI Jabar, Selasa (25/12/2012). Sebanyak 77 karya lukis dipamerkan di Gedung IWPI Jabar Jalan Teuku Umar No 6 Bandung dalam rangka memeringati Hari Ibu dan berlangsung hingga 31 Januari 2013.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah

TRIBUNNEWS.COM - PEREMPUAN cantik berbalut gaun panjang tampak terlelap di atas sofa yang empuk. Ia tertidur sambil duduk, dengan kaki menekuk. Tangan kirinya menempel di senderan sofa, dijadikan sebagai alas kepala pengganti bantal.

Sosok perempuan itu hadir dalam lukisan karya Hj Prie Ernalia Wiranegara yang berjudul Beautiful Dreamer. Karya lukisnya dipamerkan di Gedung Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jabar, Jalan Teuku Umar No 6, Bandung, bersama puluhan karya lukis lain.

Karya lukis Prie menggunakan cat akrilik di atas kanvas. Lukisan itu berukuran 90x70 sentimeter, dan dibuat khusus untuk pameran karya IWPI yang digelar Desember 2012 sampai Januari 2013.

Ditemui di Gedung IWPI Jabar, Selasa (25/12/2012) siang, Prie mengatakan sengaja memberi judul lukisannya Beautiful Dreamer. "Saya ingin menyerukan bahwa perempuan itu harus punya mimpi. Sebab, biasanya apa yang kita alami di kemudian hari berawal dari mimpi," ujarnya.

Prie pun bercerita bagaimana dia punya mimpi bisa berkunjung ke Eropa beberapa tahun silam. Ternyata mimpinya itu terwujud setelah ia dinobatkan sebagai Duta Batik Indonesia pada pameran dan demo batik di Swiss, 2008.

Prie pun menyarankan kepada para perempuan agar jangan takut untuk bermimpi. Namun tentu saja, agar mimpi tersebut bisa terwujud harus pula dibarengi usaha dan doa kepada Tuhan YME.

Tentang lukisannya yang mengambil objek perempuan, alumnus Seni Rupa dan Desain ITB itu punya alasan tersendiri. Menurut dia, perempuan sengaja diangkat karena pameran kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. "Kebetulan pameran juga dibuka 22 Desember karena dalam rangka Hari Ibu juga. Jadi ya saya mengangkat tema yang sesuai saja, yakni perempuan," kata Prie.

Selain karya Prie, karya lukis lain yang juga mengangkat perempuan adalah karya Nakis Barli yang berjudul Kasih Sayang Ibu. Lukisan tersebut bercerita tentang ibu yang memberikan ASI kepada buah hatinya. Pemberian ASI itu sebagai wujud dari kasih sayang ibu terhadap anaknya. Lukisan karya Nakis Barli juga menggunakan cat akrilik dan dilukis di atas kanvas berukuran 90x70 sentimeter.

Karya lukis lain yang dipamerkan di Gedung IWPI Jabar rata-rata mengambil tema pemandangan alam, bunga, dan seni budaya. Adapun hasil karya anak dan remaja mengusung tema dunia anak-anak, seni dan budaya, dan pemandangan kota.

Di Gedung IWPI Jabar, ada 77 karya lukis yang dipamerkan. Terdiri dari 46 karya anggota IWPI Jabar, tiga karya anggota IWPI pusat, dan 28 karya pelukis cilik-remaja. Semua lukisan dipamerkan di setiap ruang pamer yang ada di Gedung IWPI Jabar.

Menurut Prie, yang juga Ketua IWPI Jabar, pameran karya anggotanya rutin dilakukan setiap tahun. Pameran tahun ini merupakan yang ke-12 dan bertepatan dengan Hari Ibu. Karya lukis itu akan dipamerkan selama sebulan, mulai 22 Desember 2012 sampai 22 Januari 2013.

Prie menyebutkan, bila ada karya lukis yang terjual, 30 persen hasil penjualannya akan disumbangkan untuk kegiatan amal. "Ke anak yatim, anak putus sekolah, panti jompo dan kelainan jantung," katanya. Pameran terbuka untuk umum, dan diharapkan banyak pengunjung karena berbarengan dengan hari libur anak sekolah.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved