Tanah di Kampung Leuwinutug Ambles Tiga Meter
Sedikitnya empat rumah warga di Kampung Leuwinutug, Desa Batulayang, Kecamatan Cililin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT - Sedikitnya empat rumah warga di Kampung Leuwinutug, Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ambruk akibat terseret tanah yang ambles sepanjang 235 meter dengan kedalaman sekitar tiga meter. Selain itu, 12 unit rumah lainnya mengalami retak-retak. Para penghuni rumah pun terpaksa mengungsi dan mengosongkan rumahnya.
Peristiwa tanah ambles yang menyebabkan belasan rumah warga di RT 01 dan RT 03 di kampung tersebut mengalami retak-retak itu terjadi dua kali. Pertama pada Selasa (18/12), dan kedua pada Minggu (24/12/2012) malam ketika wilayah tersebut diguyur hujan lebat. Beruntung tidak ada korban jiwa atau terluka.
Ketua RT 01, Isan Rusyadi (45), mengatakan di wilayahnya terdapat dua rumah warga yang ambruk akibat tanah yang menjadi pondasi rumah ambles sedalam dua meter. Dua rumah itu masing-masing milik Mamat dan Ny Enah. Sedangkan dua rumah lainnya yang juga ambruk yaitu milik keluarga Dudu dan Komar yang keduanya berada di RT 03 yang berbatasan dengan wilayah RT 01.
"Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Semua anggota keluarga yang rumahnya hancur sudah mengungsi ke rumah kerabat atau tetangganya," kata Isan di lokasi tanah ambles, Senin (24/12/2012).
Meski hanya empat rumah yang ambruk, kata dia, warga lainnya juga terpaksa mengosongkamn rumah-rumah mereka karena khawatir. Terlebih, sebagian besar rumah mereka juga sudah retak-retak.
Salah seorang warga yang menjadi korban, Ny Yoyoh (60), mengaku sudah sejak empat hari lalu ia dan keluarganya terpaksa mengungsi. "Saya takut kalau tetap berada di rumah. Saya sudah kosongkan rumah, sekarang mengungsi dulu ke rumah adik saya," kata Yoyoh di rumahnya.
Warga lainnya Neneng (50) juga mengaku sudah mengosongkan rumahnya. Rumah Neneng bersebelahan dengan rumah Yoyoh.
Kepala Desa Batulayang, Beben, mengatakan ada empat rumah yang ambruk, dan 12 rumah lainnya berpotensi ambruk. Pihak desa telah menyiapkan sebuah gedung serbaguna atau gedung olahraga sebagai tempat pengungsian sementara. Jika tidak mencukupi,, pihaknya juga telah menyiapkan sebuah gedung di SD Bongas untuk menampung para pengungsi.
"Kami juga sudah terjunkan tim linmas dan sukarelawan untuk patroli setiap malam guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Apalagi kan, tanahnya terus saja ambles, jangan sampai ada korban," tambah pria berkumis tebal ini. (Tribun Jabar/zam)
Baca juga:
- Kader Underbow Golkar Dilantik Jadi Legislator Sulsel
- Parpol IA Pakai Gerakan Senyap
- Aziz Ziarahi Makam Keluarga Kahar Mudzakkar di Bone
- Rudiyanto Dampingi Edi Prabowo Kunjungi Terminal Daya