Kamis, 2 Oktober 2025

Listrik Bandara Soetta Padam

Lion Air Hitung Kerugian

Bandara Soekarno-Hatta, harus menunggu UPS menyala kembali

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Lion Air Hitung Kerugian
TRIBUN SUMSEL/M.AWALUDDIN FAJRI
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Gangguan Unit Power Supply (UPS) Bandara Soekarno-Hatta berbuntut panjang. Sejumlah maskapai penerbangan mengalami kerugian finansial. Sebabnya, banyak maskapai yang hendak datang dan keluar dari Bandara Soekarno-Hatta, harus menunggu UPS menyala kembali.

Direktur Komersial PT Lion Air Edward Sirait mengemukakan, pihaknya belum bisa memprediksi kerugian yang diderita. "Seberapa besar kerugiannya belum bisa kami pastikan nilai uangnya. Kami masih menghitung," ujar Edward Sirait kepada Tribunnews.com, Minggu (16/12/2012).

Sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Minggu (16/12/2012) kacau balau. Kekacauan itu terjadi karena terbakarnya Unit Power Supply (UPS) Bandara Soekarno-Hatta, sekitar pukul 16.55 WIB.

Imbasnya, instalasi radar yang berguna mengatur komunikasi dengan pesawat yang mendarat dan lepas landas pun terganggu. Sebanyak 64 penerbangan terkena dampak dari gangguan pada sistem pemanduan otomatis Jakarta Automated Air Traffic System (JAATS) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Tercatat, 38 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta mengalami gangguan, 22 penerbangan menuju Soekarno-Hatta, bahkan 3 penerbangan dialihkan (divert).

Edward Sirait menjelaskan, 15 pesawat Lion Air terpaksa batal mendarat di bandara Soekarno-Hatta akibat terbakarnya UPS. Lion Air memilih memutar kembali ke lokasi pemberangkatan.

"Pesawat yang sudah terbang menuju Soekarno-Hatta kembali lagi ke bandara awal," ujarnya.

Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab matinya pemasok listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Pantauan di Pekanbaru, gangguan UPS membuat jadwal pemberangkatan pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru terganjal. Penumpang pesawat pun tampak menumpuk di bandara, menunggu pemberangkatan menuju ke Jakarta.

Pesawat Garuda Indonesia misalnya. Semestinya pesawat tiba pukul 20.00 WIB. Namun, lantaran terganggu masalah UPS, pesawat tiba dua jam kemudian. Pesawat tiba sekitar pukul 21.40 WIB.

"Kita menjemput sejak pukul 20.00 WIB tadi, tapi rupanya pesawat terlambat datang," kata Imron (36) warga Pekanbaru.

Keterlambatan jadwal juga dialami Lion Air. Semestinya dua pesawat Lion sudah mendarat di bandara Pekanbaru sekitar pukul 22.00 WIB. Namun, hingga pukul 22.00 WIB pesawat belum juga muncul.

Masalah keterlambatan pesawat membuat manajemen harus merogeh kocek. Sejumlah penumpang Lion Air mendapat nasi bungkus dari pihak manajemen Lion Air.

"Ya kita terpaksa bersabar saja menunggu. Karena pihak maskapai bilang keterlambatan ini karena adanya ganguan teknis di Bandara Jakarta," ujarYurnalis.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved