Calon Presiden 2014
Hatta Rajasa Capres Pilihan Pembaca Disusul Dahlan Iskan
Langkah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa menuju kursi RI 1 pada 2014 terus menunjukkan grafik yang naik. Menko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa menuju kursi RI 1 pada 2014 terus menunjukkan grafik yang naik. Menko Perekonomian itu terus meraih simpati pembaca sebuah koran terbitan Ibukota Jakarta sebagai calon presiden 2014.
Hatta Rajasa berhasil mempertahankan posisi pertama dengan raihan 42,1 persen pada Jajak Nonstop Desember 2014. Sebelumnya, Jajak Nonstop edisi pertama November 2014, Hatta memperoleh 36,9 persen dari jajak yang dilakukan koran dengan penyebaran di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat tersebut.
Namun ada perbedaan mencolok di peringkat ketiga dalam jajak bulan ini. Mahfud MD yang sebelumnya berada di posisi kelima dengan 2,1 persen, kini meraih 13,3 persen menggeser Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri yang hanya mendapat 2,4 persen dari sebelumnya 17,7 persen.
Tempat kedua masih diraih Menteri BUMN Dahlan Iskan sebesar 37,5 persen, sebelumnya 36,2 persen. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bertahan di urutan empat dengan 3,8 persen. Peringkat paling bawah masih dihuni Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 0,9 persen.
“Dari 1350 surat jajak yang masuk ke redaksi, raihan Mahfud MD cukup mengejutkan dengan menggeser kandidat ketua umum partai politik. Namun, angka ini tentu masih terus berubah karena dilakukan setiap bulan dan akan diumumkan pertanggal 13,” kata Koordinator Tim Jajak Nonstop Ichwanudin Siregar di Jakarta, Kamis (13/12/2012).
Ketua DPP PAN Bima Arya menilai, masyarakat pembaca mulai memilih Hatta Rajasa karena memiliki dua keunggulan dari kandidat lain yang dielus sebagai Capres 2014.
"Pertama, masyarakat ingin memberikan kesempatan pada Pak Hatta karena belum pernah maju, beda seperti Mega, Prabowo atau calon lainnya yang pernah maju di pilpres," kata Bima.
Keunggulan kedua, lanjut Bima, Hatta Rajasa mempunyai karakter dan visi kepemimpinan yang kuat.
"Masyarakat pembaca memilih Hatta karena sosok yang tidak kontroversi. Artinya bersih dari kasus korupsi. Pengalaman Hatta di pemerintahan juga tidak bisa dipungkiri karena bagaimanapun ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif di tengah kondisi ekonomi dunia melemah," ungkap Bima.
Klik: