Kasus Century
Marzuki: Apa Manfaat Jatuhkan Wapres Boediono?
Hak menyatakan pendapat coba ditempuh anggota DPR yang ingin menguak keterlibatan Wakil Presiden Boediono dalam skandal Bank

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hak menyatakan pendapat coba ditempuh anggota DPR yang ingin menguak keterlibatan Wakil Presiden Boediono dalam skandal Bank Century. Di antara mereka ada yang pro dan kontra, salah satunya Ketua DPR RI Marzuki Alie.
Usai membuka konferensi internasional bertema, "Principals for Anti-Corruption Agencies," yang digagas KPK, UNDP dan UNODC di Hotel JW Marriot, Jakarta, Senin (26/11/2012), Marzuki justeru mempertanyakan hak menyatakan pendapat untuk menyelidiki Boediono.
"Apa substansi hak menyatakan pendapat? Apa mau menjatuhkan Pak Boediono? Begitu kan konteksnya. Kalau mau menjatuhkan Boediono, apa manfaatnya? Apakah Pak Boediono korupsi? Itu akan kita cek. Apa dia menikmati kebijakan, kita lihat," ujarnya.
Marzuki mengimbau tak perlu berniat jahat menyudutkan Boediono. Ia menduga hak menyatakan pendapat dilatarbelakangi kepentingan politik, dan permainan ini terlalu kasar. Ada baiknya kasus ini diselesaikan secara hukum, bukan politis.
"Saat ini sudah ada dua yang menjadi tersangka. Biarkan dulu KPK bekerja, masuk ke pengadilan. Dari proses itu terbuka, ada tidaknya Pak Boediono memerintah, atau apa yang terkait langsung," terang politisi asal Partai Demokrat ini.
Berdasar pengalamannya di birokrasi, belum tentu orang dengan jabatan tertinggi yang melaksanakan kebijakan bersalah. Seorang petinggi juga belum tentu menyalahgunakan kewenangannya, lantaran tanggungjawabnya harus melakukan keputusan.
Ia mencontohkan, sebagai Ketua DPR, banyak menandatangani semua surat kepada presiden. Tapi keputusan itu tetap merujuk pada bawahan yang mengerti pokok persoalan. Dalam hal ini, seorang pimpinan tak bisa disalahkan secara hukum. Secara administrasi bisa dimintai keterangan.
"Ini sama dengan Pak Boediono, apakah data yang sudah digodok dari bawah, sudah ada kesimpulan dari bawah, diajukan kepada Pak Boediono, terus dia harus cek lagi ke bawah, itu kan enggak perlu," tukasnya sambil menambahkan bahwa data yang diterima Boediono adalah data matang.
Klik: