Pemuda Agen Perubahaan Pembangunan Kebudayaan
Pemuda harus menjadi pilar dan agen pembangunan bidang kebudayaan yang kreatif, handal dan memiliki integritas.



"Untuk itu, pemuda harus menjadi pilar dan agen pembangunan bidang kebudayaan
yang kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia," tutur Agung Laksono saat pembukaan acara membuka Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia(KKPI), di Jakarta, Selasa (7/11/2012) malam.Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia yang digelar pertama kali ini mengusung tema dan semboyan “Indonesia Aku Bangga, Membangun Karakter, Kreativitas dan Solidaritas, berlangsung hingga 9 November 2012 di Hotel Borobudur Jakarta dan beberapa lokasi lainnya.
Kongres akan menghadirkan narasumber-narasumber serta inspirator yang kompeten di bidangnya yakni: Gede Prama, Firmansyah, Sukesti Martono, Arie Soejito, Edo Kondologit, Innayah Wahid, Nila Riwut, Viky Sianipar, Carmanita, Eko Supriyanto, Dinan Fariz, Supadma Rudana, Saptuari Sugiharto, Ario Sagantoro, Didi Kwartanada, Suryadin Laoddang, Johannes Marbun, Hamah Sagrim.
Disamping kegiatan kongres sebagai agenda utama, kegiatan juga dilaksanakan Pameran/gelar karya prestasi pemuda Indonesia, yang menampilkan karya-karya kreatif anak bangsa di berbagai bidang serta pementasan kesenian berupa Konser Tembang Negeriku, sebuah komposisi istimewa persembahan Dwiki Dharmawan dan pentas seni budaya yang melibatkan 63 musisi orkestra, 19 musisi etnik nusantara, 33 paduan suara, 45 penari serta menampilkan soloist Putri Ayu, Michael So’e, Angel Pieters, Wildan Angklung, Jemek Supardi dan Taufik Ismail.
Working group akan dilakukan secara paralel di beberapa museum besar di Jakarta, yaitu; Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Galleri Nasional guna membahas rencana aksi untuk masing-masing sub tema sekaligus juga mengenalkan kekayaan Indonesia melalui museum sebagai tempat penyelenggaraan kongres.
Untuk menginspirasi pemuda-pemuda Indonesia, KKPI mengagendakan program Nonton Bareng Film Inspiratif. Beberapa film yang ditayangkan adalah Lewat Djam Malam, premier Atambua 390C dan Batas, yang didahului dengan diskusi dengan film maker.
BACA JUGA: