Senin, 6 Oktober 2025

Kesehatan

Dulu, Kanker itu Penyakit Orang Kaya, Kini Gembel Pun Kena

Dulu kanker payudara identik dengan penyakitnya orang kaya. Tapi kini kalangan 'gembel' pun jadi incaran.

Istimewa
Kanker payudara, penyakit yang sangat ditakuti wanita 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Zaman dulu, penyakit kanker, khususnya kanker payudara, identik dengan penyakitnya orang-orang kaya yang sering melahap makanan enak-enak tapi mengandung banyak 'racun' pengawet dan bahan kimia.

Tapi belakangan, kanker payudara justru makin menunjukkan angka peningkatan di kalangan 'gembel' alias masyarakat kurang mampu.

"Kanker makin banyak di derita negara berkembang, yang jumlahnya terus meningkat dibandingkan negara maju yang cenderung mendatar, " ujar DR. Dr. Aru Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP, ahli  penyakit dalam, onkologi serta hematologi dalam rangkaian acara Pink Shimmerinc di Plaza Senayan, belum lama berselang.

Menurut DR. Aru, di Indonesia peningkatan jumlah penderita kanker terjadi pada golongan yang justru secara ekonomi tidak mampu.  "Hal ini menyedihkan, sebab semakin banyak penderita kanker yang tidak mampu membiayai pengobatan."

Ditenggarai, gaya hidup dan faktor lingkungan yang meningkatkan risiko seseorang terserang kanker payudara. "Faktor gen hanya enam persen yang paling besar yang faktor lingkungan serta gaya hidup."

Menurut DR. Aru meningkatnya  risiko dari faktor lingkungan dan gaya hidup ini yang meyebabkan banyak orang yang tak mampu justru terserang kanker. "Mereka tak punya pilihan gaya hidup. Coba lihat makanan olahan, mulai dari zat serta pengawet dari makanan tersebut," jelas DR. Aru.

Menurutnya, saat ini sulit mendapat angka pasti berapa jumlah penderita kanker payudara di negara ini. Indonesia mempunyai wilayah luas, penduduk beragam  serta sistem pendataan yang belum rapi, membuat masyarakat kesulitan mendapat data akurat perempuan yang terserang kanker payudara. "Indonesia negara dengan banyak kepulauan, bisa saja sebenarnya lebih banyak lagi perempuan yang tak terdeteksi menderita kanker payudara"

DR. Aru menambahkan, fenomena meningkatnya jumlah penderita kanker dari golongan yang tidak mampu adalah hal yang harus segera ditangani dan mendapat perhatian besar semua pihak. "Sebab belakangan ini banyak pasien yang tidak mampu membiayai pengobatan. Padahal pengobatan secepatnya akan meningkatkan harapan hidup seorang penderita kanker."

"Gerakan kesadaran terhadap kanker payudara harus menjadi gerakan masyarakat bersama. Agar lebih menjaga kesehatan," pungkasnya. (Hesti Pratiwi)

Baca artikel menarik lainnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved