Rabu, 1 Oktober 2025

Berjudi Tiga Warga Aceh Dicambuk

Tiga pria yang terlibat kasus perjudian, dihukum cambuk yang dilaksanakan di halaman Masjid Almunawwarah Kota Jantho, Aceh Besar, Jumat

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Berjudi Tiga Warga Aceh Dicambuk
Serambi Indonesia/M Anshar
Algojo melakukan eksekusi hukuman cambuk terhadap seorang pelaku maisir (judi) di halaman Masjid Al Munawwarah, Jantho, Aceh Besar, Jumat (5/10/2012). Sebanyak tiga dari empat tersangka dieksekusi masing-masing tujuh kali cambuk karena melanggar Qanun Syariat Islam pasal 26 ayat (1), Nomor 12 tahun 2004 tentang maisir/perjudian.

TRIBUNNEWS.COM, JANTHO - Tiga pria yang terlibat kasus perjudian, dihukum cambuk yang dilaksanakan di halaman Masjid Almunawwarah Kota Jantho, Aceh Besar, Jumat (5/10/2012). Ratusan jemaah salat Jumat di masjid itu ikut menyaksikan uqubat cambuk tersebut.

Ketiganya masing-masing mendapatkan tujuh kali cambukan oleh algojo di atas panggung yang telah disiapkan di depan masjid itu. Seusai dicambuk, mereka mendapat pemeriksaan kesehatan dari petugas medis setempat.

Ketiga pria dewasa yang tercatat sebagai warga Kabupaten Aceh Besar yang terkena hukuman cambuk itu masing-masing berinisial ZA (43), MS (42), dan AI (40).

Syariat Islam di Aceh merupakan implementasi dari pemberlakuan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memberi peluang pemberlakukan Syariat Islam di daerah berpenduduk mayoritas Muslim itu.

Seusai menerima hukuman cambuk, pria-pria dewasa yang disangkakan melanggar Syariat Islam terkait kasus perjudian itu terlihat biasa saja, dan tidak terlihat dari raut wajahnya mengeluh karena sakit dicambuk.

Salah seorang warga yang menyaksikan prosesi cambuk, Ahmad Tarmizi mengatakan hukuman cambuk itu diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi setiap orang, sehingga tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Sementara Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Ali berharap, pelaksanaan Syariat Islam di daerahnya terus berjalan sesuai ketentuan.

"Hukuman cambuk pelanggar Syariat Islam itu sebagai efek jera, sehingga perbuatan yang diharamkan dalam agama tidak dilakukan, ke depan tentunya perlu ditingkatkan," kata dia menjelaskan.

Faisal mengharapkan, hukum Syariat Islam harus benar-benar ditegakkan sesuai aturan yang berlaku khusus di Aceh dan para penegak hukum juga tidak perlu khawatir dalam menjalankan tugasnya, karena Syariat Islam merupakan kesepakatan mayoritas masyarakat Serambi Mekkah.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved