KMP Bahuga Jaya Tenggelam
Kondisi Selat Sunda Aman saat Kecelakaan Kapal
Menteri Perhubungan E.E Mangindaan menyatakan kondisi laut Selat Sunda tergolong aman saat terjadinya peristiwa tabrakan KMP Bahuga Jaya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan E.E Mangindaan menyatakan kondisi laut Selat Sunda tergolong aman saat terjadinya peristiwa tabrakan KMP Bahuga Jaya dan Kapal Tanker MT Norgas Cathinka pada 26 September 2012.
Berdasarkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan, kata E.E Mangindaan, sudah mengeluarkan informasi soal cuaca, tinggi gelombang dan kecepatan angin pada 24 Sebtembet 2012 pukul 14.00 WIB.
"Isi informasinya mengindikasikan perairan Selat Sunda aman untuk dilayari," kata E.E Mangindaan saat rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/10/2012).
BMKG telah melakukan observasi permukaan laut pada 26 September 2012 dengan kondisi awan cerah dan angin lemah. Analisa gelombang laut dan kecepatan angin laut menunjukkan tinggi gelombang 75 cm hingga 125 cm. "Ini kategori rendah," katanya.
Kecepatan angin 5-10 knot atau 9-18 km perjam dikategorikan lemah serta arah angin dari selatan ke barat daya. "Layak untuk dilayari," imbuhnya.
Mangindaan mengatakan KMP Bahuga Jaya berangkat dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauhuni Lampung, sekitar pukul 03.05 WIB, 26 September 2012. Sedangkan Kapal Tanker MT Norgas Canthika dari Afrika Selatan menuju Singapura melintasi Selat Sunda. Kemudian terjadilah tabrakan tersebut.
Mangindaan mengatakan KMP Bahuga Jaya mengalami kerusakan di bagian lambung sebelah kanan. "Kira-kira 30 menit setelah bertubrukan, KMP Bahuga Jaya tenggelam. Kapal Tanker MT Norgas Canthika, mengalami kerusakan haluan depan sebelah kiri," imbuhnya.
Akibat kecelakaan tersebut tujuh orang meninggal sedangkan 206 penumpang selamat. Sedangkan jumlah kendaraan yang ikut tenggelam sebanyak 78 unit, terdiri dari sepeda motor 10, mobil pribadi 22, mobil barang 11, truk sedang 11, dan truk besar 18 unit.
"Hingga saat ini proses pencarian dan penyelamatan masih dilaksanakan oleh pemerintah atau tim gabungan dengan mengerahkan potensi yang ada," jelas Mangindaan.
Klik: