KMP Bahuga Jaya Tenggelam
Investigasi Kecelakaan Kapal Ditargetkan Selesai 2 Bulan
Investigasi kecelakaan KMP Bahuga Jaya dan Kapal Tanker MT Norgas Cathinka ditargetkan selesai pada dua bulan kedepan. Hal itu dikarenakan Kapal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investigasi kecelakaan KMP Bahuga Jaya dan Kapal Tanker MT Norgas Cathinka ditargetkan selesai pada dua bulan kedepan. Hal itu dikarenakan Kapal Norgas Chathinka memiliki blackbox yang telah diamankan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Dengan adanya blackbox 1-2 bulan bisa selesai, tim investigasi harus mampu mengungkapkan kejadian tersebut dan memberikan bukti kepada dunia," kata Ketua KNKT Tatang Kurnadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Tim investigasi terdiri dari lima orang dan dipimpin langsung oleh Kepala Sub Komite Laut KNKT, Hermanu. Tim ini mempunyai waktu 12 bulan untuk mengetahui penyebab tabrakan. Tatang mengatakan investigasi tersebut melibatkan Singapura yang menurunkan tiga investigatornya.
"Jangan sampai kejadian yang terjadi di Asean ini membuat Indonesia tidak dipercaya dunia internasional," ujarnya.
Selain itu, Tatang mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut mengundang perhatian Eropa. Hal itu diperlihatkan dengan kedatangan chief officer dari Norwegia. Tatang meminta Komisi V untuk memberi perlindungan terhadap kerahasian hasil investigasi.
"Kami mohon perlindungan Komisi V, itu tidak boleh untuk publik. Di indonesia banyak institusi yang menghendaki itu untuk jadi barang bukti di pengadilan," katanya.
Sementara, Kepala Basarnas Mayor Jenderal TNI Marinir Alfan Baharuddin mengatakan kapal Bahuga tenggelam dikedalaman 72 meter dari atas permukaan laut. Hingga kini bangkai kapal belum dapat diangkat kepermukaan. "Kita masih menunggu arus lemah dan membutuhkan alat. Semoga menteri merelakan itu tidak diangkat," katanya.
Diketahui, akibat kecelakaan tersebut tujuh orang meninggal sedangkan 206 penumpang selamat. Sedangkan jumlah kendaraan yang ikut tenggelam sebanyak 78 unit, terdiri dari sepeda motor 10, mobil pribadi 22, mobil barang 11, truk sedang 11, dan truk besar 18 unit.
"Hingga saat ini proses pencarian dan penyelamatan masih dilaksanakan oleh pemerintah atau tim gabungan dengan mengerahkan potensi yang ada," jelas Menteri Perhubungan E.E Mangindaan.
Klik: