Absensi Elektrik Mulai Dipakai Anggota DPR Hari Ini
Absensi elektrik atau finger print akan dipergunakan oleh seluruh anggota DPR mulai hari ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Absensi elektrik atau finger print akan dipergunakan oleh seluruh anggota DPR mulai hari ini. Proyek yang sempat menuai pro dan kontra tersebut akhirnya resmi dipakai oleh anggota dewan yang terhormat.
"Hari ini finger print pertama dan jangan lupa pakai batik juga hari ini," kata Anggota Komisi II DPR, Nurul Arifin dalam pesan singkatnya, Senin(1/10/2012) malam.
Untuk diketahui, dari data yang diterima FITRA, alat absensi elektrik itu sendiri menghabiskan anggaran negara sebesar Rp 279.325.750. Pengadaan dan lelang dimulai 1 Juni sampai 11 Juni 2012, dan penandatanganan kontrak sudah dilakukan pada 5 dan 6 Juli 2012 lalu.
Adapun pemenang tendernya adalah CV Galung Brothers, yang beralamat di Jalan Bungur Besar Raya Nomor 43, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan nilai penawaran sebesar Rp 279 juta.
Jauh hari sebelum FITRA menyampaikan datanya ini, Ketua DPR Marzuki Alie sempat menyatakan bahwa alat absensi ini. Diharapkan bisa memperbaiki tingkat kehadiran anggota DPR dalam rapat paripurna dan rapat kerja. Dengan pemasangan alat finger print di pintu masuk ruang rapat itu, diharapkan tidak ada lagi anggota DPR yang menitip absen kepada staf atau asisten pribadinya.
"Paling tidak mereka harus datang, lalu harus absen dengan sidik jari. Yang penting data valid. Tidak bisa diabsenkan lagi, minta staf tenaga ahli, itu tidak baik," kata Marzuki beberapa waktu lalu.
Menurut Marzuki, terkadang pimpinan DPR memang perlu menekankan unsur pemaksaan kepada anggota DPR untuk meningkatkan tingkat kedisplinannya.
"Maklum, negara kita negara berkembang, banyak yang tidak melihat kedisiplinan merupakan hal yang wajib. Karena apa? Contohnya, rapat jam 9. Ada yang datang jam 9 pas, mereka harus menunggu yang lain. Saya sering menunggu untuk mulai paripurna," kata Marzuki.