Senin, 6 Oktober 2025

Pengolahan Limbah Tinja Jember Mangkrak

lebih memilih membuang ke sungai

zoom-inlihat foto Pengolahan Limbah Tinja Jember Mangkrak
Warta Kota/ANGGA BN
Warga melintas di atas Kali Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, yang dipenuhi sampah limbah rumah tangga, Rabu (12/9). Semakin hari sampah tersebut semakin bertambah. Hal itu membuat petugas dinas kebersihan kewalahan mengangkutnya, akibat sulitnya akses jalan menuju lokasi. WARTA KOTA/ANGGA BN

TRIBUNNEWS.COM,JEMBER- Pengolahan Limbah Tinja (PLT) milik Pemkab Jember yang berada di Kecamatan Pakusari mangkrak. Pasalnya sejak tahun 2001 lalu, alat tersebut tidak pernah digunakan untuk mengolah tinja. Padahal ketika didirikan tahun 1997, biaya yang tersedot tidak sedikit.

Menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Kantor Lingkungan Hidup Priyo Kushari, alat dan kawasan PLT tidak
digunakan karena tidak ada perusahaan penyedot tinja yang mengirimkan
tinja ke PLT Pakusari.

“Karena mereka lebih memilih membuang ke sungai, seperti sungai
Bedadung karena gratis. Kalau dikirim ke PLT kan dikenakan retribusi,”
ujar Priyo, Jumat (28/9/2012).

Priyo mengakui, tinja warga Jember lebih banyak dibuang ke sungai.
Pembuangan dilakukan malam hari.

“Padahal kalau membuang ke sungai itu banyak dampak negatifnya, jelas
mencemari air sungai dan bisa berdampak pada kualitas air,” tegasnya.

Namun pihaknya tidak bisa mencegah perbuatan tersebut. Pihaknya sangat
menyayangkan hal itu, selain disisi lain PLT yang menyedot anggaran
besar akhirnya mangkrak karena tidak digunakan.

Padahal, kata Priyo, jika tinja dibuang ke PLT, tinja bisa digunakan
untuk biogas.

“Di PLT tinja akan diolah menjadi biogas dan bisa berguna lagi,” ujarnya.

Karena tidak berfungsinya PLT, Kabupaten Jember tidak pernah
mendapatkan prestasi baik dalam pengolahan lingkungan. Priyo bercerita
di tahun 2000 silam, Kabupaten Jember menjadi kabupaten terbaik se-
Jawa Timur dalam hal pengolahan sampah demostik. Sayangnya paska itu,
prestasi Jember dalam pengolahan sampah termasuk limbah tinja terus
menurun sehingga tidak pernah mendapatkan prestasi lagi.

Ketua Komisi D DPRD Jember Ayub Junaidi berharap ada perhatian serius
dari Pemkab Jember dalam hal pengolahan sampah termasuk tinja manusia.

“Jangan sampai banyak sampah dan tinja lebih banyak dibuang ke sungai.
Kalau musim kemarau seperti sekarang ini, sungai Bedadung baunya minta
ampun karena banyak sampah,” tegas Ayub.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved