Pil, Kontrasepsi Pilihan Perempuan
Menurut survei Hari Kontrasepsi Dunia 2012, bertajuk "Contraception: Looking fo the Future", perempuan lebih menyukai kontrasepsi pil.
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut survei Hari Kontrasepsi Dunia 2012, bertajuk "Contraception: Looking fo the Future", perempuan lebih menyukai kontrasepsi pil dibandingkan IUD atau implan.
Ini adalah sebuah survei multinasional ini melibatkan 812 peserta (101 dari Indonesia) usia 20 - 35 tahun di delapan negara. Negara yang terlibat adalah Cina, India, Indonesia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Taiwan.
Kesimpulan survei yang dipaparkan Rabu (26/9/2012) di Jakarta menyebutkan, 35 persen perempuan memilih pil setiap hari untuk mencegah kehamilan, 26 persen memilih alat kontrasepsi di dalam rahim.
Kesimpulan kedua menyoroti tanggungjawab berkontrasepsi. Disebutkan dalam survei itu 90 persen responden (laki-laki dan perempuan) berpikir bahwa mereka berdua bertanggungjawab terhadap kontrasepsi.
Pada kesimpulan metode kontrasepsi disebutkan 40 persen responden menggunakan kondom laki-laki dan 45 persen tidak menggunakan kontrasepsi.
Sementara untuk metode kontrasepsi untuk KB jangka panjang terlihat ada 26 responden memertimbangkan penggunaan kondom laki-laki, 18 persen memilih IUD, 18 persen tidak memerlukan alat kontrasepsi.
Responden juga mengungkapkan masalah informasi tentang kontrasepsi. Hanya 28 persen responden yang memiliki masalah dalam mendapatkan informasi yang benar tentang kontrasepsi (pada saat mereka membutuhkannya). Masalah yang dihadapi adalah: tabu dan malu membahas kontrasepsi dan pendidikan seks, serta tak tersedianya layanan informasi tersebut di lingkungannya.