Kuli Bangunan Indonesia Digaji Kecil oleh Pengembang Asing
Sayangnya, kesejahteraan yang diberikan untuk pekerja Indonesia tidak mencukupi kebutuhan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meningkatkan daya kompetensi di bidang konstruksi, butuh perlengkapan alat dan sumber daya manusia yang handal dalam memenuhi kebutuhan klien.
Indonesia sebagai negara yang strategis di ASEAN, masih memegang pangsa pasar, khususnya di bidang konstruksi.
Sayangnya, kesejahteraan yang diberikan untuk pekerja Indonesia tidak mencukupi kebutuhan. Menurut Sekretaris Badan Pengawas Konstruksi Tri Djoko Waluyo, pengembang konstruksi asing masih membayar para pekerja Indonesia dengan gaji yang sangat minim.
"Mereka (pengembang konstruksi asing) bayar tukang enggak lihat negara, tapi yang dikeluhkan dari pekerja Indonesia. Soal upah minimum dibandingkan negara lain, kita masih lebih rendah,"ujar Tri di kantornya, Selasa (25/9/2012).
Namun, secara daya saing, Indonesia tidak ada masalah dalam kompetensi. Tri menuturkan, hal yang menjadi pertimbangan kontraktor asing di Indonesia adalah kedisiplinan pekerja dan kesejahteraan yang tidak mendukung.
"Profesionalisme mereka (pekerja Indonesia) tidak bisa diaplikasi secara maksimal. Tenaga kerja Filipina, Bangladesh, dan Malaysia harus bisa kita bandingkan," ucap Tri. (*)
BACA JUGA
- Bejiharjo Dinobatkan Jadi Desa Wisata Terbaik
- Sebulan Aset Bank Syariah Bertambah Rp 11 Triliun
- BI: BRI Syariah Langgar Unsur Kehati-hatian
- IPO Indonesia AirAsia Diundur ke Semester II-2013