Obama menegaskan posisi AS dalam soal nuklir Iran
Presiden Barack Obama di sidang tahunan Majelis Umum PBB akan menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan melakukan yang harus dilakukan untuk menghentikan Iran mendapatkan senjata nuklir.

Presiden Obama juga akan mengecam kekerasan di seputar video kontroversial.
Presiden Barack Obama di sidang tahunan Majelis Umum PBB akan menyampaikan bahwa Amerika Serikat 'akan melakukan yang harus' dilakukan untuk menghentikan Iran mendapatkan senjata nuklir.
Masalah Timur Tengah akan mendominasi sidang di New York dan Presiden Obama akan menyampaikan salah satu pidato pembukaan.
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan dalam pidato Obama juga akan menegaskan bahwa Iran yang bersenjata nuklir bukan merupakan tantangan yang bisa dikendalikan.
Selain masalah nulir Iran, Obama rencananya akan mengecam kekerasan yang muncul di sejumlah negara sehubungan dengan video yang diproduksi di Amerika Serikat yang dianggap menghina Islam.
"Hari ini, kita harus menyatakan bahwa kekerasan dan intoleransi tidak mendapat tempat di dalam PBB kita," begitulah salah satu isi pidato Obama.
Obama tidak lupa menyampaikan penghormatan kepada Duta Besar Amerika Serikat untuk Libia, Christopher Stevens, yang tewas pada tanggal 11 September di Benghazi, Libia akibat kekerasan oleh pengunjuk rasa anti Amerika Serikat.
"Masa depan kita akan ditentukan oleh orang seperti Christopher Stevens, dan bukan oleh para pembunuhnya," kata Obama seperti tertulis dalam rangkuman pidato yang dikeluarkan Gedung Putih.
Kriitik dari Romney
Sidang Majelis Umum PBB kali ini diperkirakan akan didominasi masalah unjuk rasa kekerasan di sejumlah negara Islam sehubungan dengan video yang dianggap menghina Nabi Muhammad, program nuklir Iran, dan konflik berkepanjangan di Suriah.
Pidato Obama di New York ini disampaikan sekitar enam minggu menjelang pemilihan presiden dan Gedung Putih menegaskan sebaiknya tidak dilihat sebagai bagian dari kampanye.
Bagaimanapun pidato itu mengundang kritik dari saingannya, Mitt Romney, khususnya dalam hal kebijakan luar negeri.
Romney mengecam deskripsi Obama sehubungan dengan kematian Christopher Stevens dan tiga warna negara AS lainnya sebagai 'gundukan di jalan.' Romney juga mengkritik Obama sehubungan dengan masalah Iran dalam pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Obama menolak dengan tegas seruan pemimpin Israel agar Washington menetapkan garis batas merah kepada Teheran.
Netanyahu baru-baru ini tampil di TV Amerika Serikat untuk mendesak garis yang lebih tegas terhadap Irak dan dia akan menyampaikan pesan yang sama di sidang Majelis Umum PBB pada Kamis 27 September nanti.
Teheran sudah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk kepentingan damai.