Selasa, 30 September 2025

Awas Puting Beliung Pertengahan Oktober

Angin kencang yang berpotensi terjadi di seluruh DIY akibat peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM YOGYA,  – Badan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mengeluarkan peringatan dini datangnya cuaca esktrem dengan munculnya angin kencang pertengahan Oktober. Angin kencang yang berpotensi terjadi di seluruh DIY akibat peralihan musim kemarau ke musim hujan.

 “Kami menghimbau masyarakat agar waspada. Angin kencang berpotensi terjadi di wilayah topografi rendah (lowland), “ jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, Rabu (19/9/2012).

 
Angin kencang yang bersifat lokal ini katanya kecepatan rata-ratanya meningkat mulai 40 kilometer per jam hingga 45 kilometer per jam. “Kondisi ini berlangsung selama musim peralihan cuaca,” imbuhnya.

 
Sedangkan pada saat sekarang ini rata-rata kecepatan angin masih normal, kisaran 15 kilometer per jam. “Naik dibanding Agustus kemarin yang rata-ratanya 10 kilometer per jam,” katanya.

 
Diprediksikan berakhirnya musim kemarau di wilayah DIY berbeda lantaran karakteristik tiap daerah berbeda. Sebagai contoh wilayah DIY bagian utara musim kemarau berakhir pada akhir Oktober. “Wilayah selatan berakhir pertengahan November,” ujarnya.

 Adapun suhu udara sekarang ini kata Tony masih tergolong normal, tercatat suhu udara antara 32 derajat celcius hingga 33 derajat celcius. Suhu udara yang terasa lebih gerah belakangan disebablan peredaran matahari melewati Yogyakarta. “Ini terjadi sampai musim hujan datang,” katanya.

 Adanya himbauan kewaspadaan kemungkinan terjadinya puting beliung akan segera ditindaklanjuti Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal ini  Kantor Pemadam Kebakaran, Bencana dan Perlindungan Masyarakat (PKB Linmas). Kepala PKB Linmas Sudarsono mengatakan jika BMKG memprediksikan kemungkinan puting beliung terjadi pertengahan Desember, PKB Linmas segera melakukan sosialisasi ke tiap kelurahan. “Tentu kami harus koordinasi dulu dengan BMKG,” katanya.

 Ia menjelaskan PKB Linmas selama ini sudah melakukan sosialisasi penanggulangan resiko bencana di wilayah. Sudarsono mengimbau masyarakat yang mengetahui papan reklame/ baliho rawan roboh untuk melaporkan ke Pemkot.

 
Mengantisipasi datangnya musim hujan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta juga melakukan antisipasi dengan pemangkasan pohon berkala. Selain itu pohon-pohon yang konsisinya sudah tidak sehat dan membahayakan akan ditebang. “Ada 47 pohon yang tidak sehat kami telah identifikasi untuk ditebang,” kata Kepala Bidang Keindahan BLH Jogja, Agus Tri Haryono. (evn)

Baca   Juga :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved