Tribunners / Citizen Journalism
Pemilihan Gubernur DKI
Wahai Calon Gubernur Jakarta, Beri Perhatian Anak Muda Dong!
Putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan berlangsung Kamis, 20 September 2012. Menjelang hari pemilihan

TRIBUNNEWS.COM - Putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan berlangsung Kamis, 20 September 2012. Menjelang hari pemilihan, kedua pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta semakin berlomba untuk mengumbar janji untuk menarik perhatian masyarakat Jakarta. Namun, apa sebenarnya hal utama yang diharapkan warga Jakarta khususnya anak muda?
Momentum pemilihan DKI menjadi penting bagi generasi muda.Karena, Secara akumulatif, potensi suara anak muda sangat menentukan. Hak pilih dan suara mereka menjadi pertimbangan kandidat. Generasi muda sayangnya tidak menjadi subjek melainkan objek. Dimensi anak muda tidak dominan hadir dalam program Cagub-Cawagub, padahal kepentingan anak muda sangatlah penting dan mendesak. Sejauh ini, KPU DKI belum merilis data pasti berapa besar jumlah pemilih pemula dan pemilih muda dalam Pilgub 2012. Padahal, semestinya menjadi kepedulian kita bersama untuk melakukan sosialisasi dan edukasi bagi generasi muda.
Karena itu, ratusan anak muda berkumpul pada diskusi “Jakarta kita 2017” yang diselenggarakan oleh Transparency International Indonesia (TII), Suara Pemuda Antikorupsi (Club SPEAK), Provocative Proactive, dan Politicawave.com di fX Sudirman, Sabtu (15/9/2012).
Pada kesempatan itu, Lola Amaria, aktris yang juga peduli dengan berbagai isu sosial, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta yang dianggap tidak bisa memenuhi kebutuhan anak muda untuk berekspresi dan memberikan jaminan keamanan. "Menurut saya, belum ada yang lebih baik dari bang Ali Sadikin itu itu sebabnya anak muda yang sering ngebut di jalanan bisa jadi pembalap professional, yang suka musik difasilitasi, melukis juga. Tapi kalau sekarang kebebasan kita berekspresi sering kali dibatasi oleh ormas-ormas tertentu. saya ingin mendapatkan rasa aman ketika berada di Jakarta. Rasa aman ketika saya sebagai perempuan pulang larut malam, ketika saya mengenakan rok mini, ketika saya membuat film yang kontroversial."
Namun, Lola juga berpendapat bahwa kritisme yang disampaikan oleh anak muda, juga harus dengan cara-cara yang elegan. "Saya mengekspresikan kritisme dengan bidang yang saya kuasai, dan itulah sebabnya saya mengungkapkan pendapat saya melalui film. Kalau kalian bisa main musik, ekspresikan kritik-kritik sosial dengan musik yang kalian kuasai" demikian respond lola terkait alternatif solusi untuk berbagai permasalahan anak muda Jakarta saat ini.
Menimpali pendapat Lola, Stand Up Commedian Ernest Prakasa, yang sering kita lihat di layar kaca, ternyata memiliki pendapat yang hampir sama tentang pentingnya peranan anak muda untuk aktif memberikan solusi terhadap banyaknya masalah di Jakarta. “Jakarta itu masalahnya banyak banget, misalnya waktu anak gue lahir, gue harus bayar lebih mahal. Pas gue tanya alasannya, Dokter bilang itu karena gue keturunan tionghoa. Padahal, gue lahir di Indonesia, bahkan istri gue itu pribumi asli. Tapi yaudahlah, kalau menurut gue kita sebagai anak muda mending ngikutin apa yang diucapin oleh anies baswedan, lebih baik menyalakan lilin daripada merutuki kegelapan."
Ernest juga mengingatkan tentang peranan social media dalam mengangkat sebuah isu sosial yang terjadi di masyrakat, sebagai salah satu peluang bagi anak muda untuk mendapat perhatian dari berbagai jurnalis "Jangan lupa, teman-teman jurnalist juga saat ini ikut mengamati social media, karena mereka punya Twitter dan Facebook juga. Jadi, sebenarnya dengan menmbuat sebuah issue di social media, itu juga bisa menarik perhatian media"
Pada kesempatan itu, Faisal Basri juga menyatakan kekecewaannya terhadap para anggota DPR yang masih muda namun telah tersangkut kasus korupsi seperti Waode, Nazarudin, dan Angelia Sondakh. Ia menyatakan, ada yang salah dengan pola pikir anak muda yang bahkan di usia muda telah melakukan korupsi. Namun, di sisi lain, faisal menyatakan optimisme terhadap anak muda Indonesia di masa kini. " Meskipun saya sangat kecewa ketika tau koruptor-koruptor jaman sekarang seperti Angelina itu umurnya baru 30 tahun. Artinya, koruptor itu pelakunya semakin hari semakin muda. Tapi saya masih menaruh optimisme untuk masa depan Indonesia, karena 2 minggu lalu, saya bahkan diundang oleh sekumpulan anak muda untuk membahas integritas"
“Bangga sekali rasanya bisa menjadi bagian dari anak muda yang mengisi waktunya dengan mendiskusikan isu integritas.” Kata Faisal menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh peserta diskusi.
Sementara itu Koordinator SPEAK, Adrian Danar Wibisono menekankan pentingnya anak muda untuk turut serta dalam aktivitas politik, agar jangan sampai mereka hanya merasa dirugikan ketika Pemerintah tidak mampu mengakomodasi kebutuhan mereka. “Kegiatan Youth Voters Education ini sangat penting untuk mengedukasi anak-anak muda berbagai hal tentang politik. Mulai dari partisipasi politik, sampai mendorong mereka untuk mengkritisi dan memilih para kandidat dalam pemilihan umum. Tujuannya agar mereka tidak lagi apolitis dan hanya bisa mengeluh ketika program yang dijalankan Gubernur terpilih tidak berjalan dengan baik”, Kata Danar.
Alunan merdu dan mendayu dayu suara Tika and The Dissidents mengakhiri diskusi pemuda sore itu. Memberikan secercah harapan bagi Jakarta, dan juga cukup memberikan alternatif jawaban terhadap berbagai kepentingan anak muda yang diabaikan. Semoga para kandidat yang sedang bertarung memperebutkan kursi DKI 1, bisa mendengar suara anak muda Jakarta.
*SPEAK (Suara Pemuda Anti-Korupsi)
SPEAK (Suara Pemuda Anti-Korupsi) adalah sebuah organisasi kepemudaan yang fokus pada isu anti-korupsi. SPEAK Berdiri pada 2 Juli 2010, sebagai hasil dari sebuah FGD (Focus Group Discussion) yang diadakan oleh TII (Transparency International Indonesia).
Cita-cita mambangun Indonesia Baru Tanpa Korupsi adalah komitmen bersama yang dipegang para aktivis SPEAK. Hal itu bisa tergambar melalui Janji SPEAK (SPEAK Oath) “Kami generasi baru Indonesia, dimana pun berkarya, bersama membangun Indonesia bersih dari korupsi”. SPEAK percaya, anak muda adalah kekuatan untuk mendorong perubahan keadaan sekarang dan di masa datang.
TRIBUNNERS TERBARU
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.