Sabtu, 4 Oktober 2025

Pesawat Hilang di Kalimantan

Belum Satupun Jenazah Korban Teridentifikasi

Hingga hari kedua proses identifikasi, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim belum berhasil mengidentifikasi satupun dari

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Belum Satupun Jenazah Korban Teridentifikasi
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Tim evakuasi gabungan mengumpulkan empat kantung mayat berisi jenazah korban jatuhnya pesawat PA-31 Piper Navajo milik PT Intan Angkasa sebelum dibawa turun menuju kaki Gunung Tandung Mayang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Minggu (26/8/2012) malam. Pesawat survei yang hilang kontak sejak Jumat (24/8/2012) siang ini akhirnya ditemukan dalam kondisi terbakar dan hancur berkeping. Empat orang penumpangnya termasuk pilot ditemukan tewas. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Hingga hari kedua proses identifikasi, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim belum berhasil mengidentifikasi satupun dari empat jenazah yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat PA. 31 Piper Navajo Cheiftain di Gunung Tidung Mayang, Jumat (24/8/2012) lalu.

Kondisi jenazah yang hangus terbakar menyulitkan tim DVI untuk melakukan identifikasi. Sehingga, proses identifikasi harus dilakukan dengan jalan tes DNA.

"Belum ada. Nanti kita sampaikan sekaligus kalau sudah selesai semua," ujar Kabid Dokkes Polda Kaltim, Kombes Pol Budi Heriadi, Selasa (28/8/2012).

Sebelumnya, Budi mengungkapkan proses identifikasi memerlukan waktu paling cepat selama empat hari dan paling lama 10 hari. Namun demikian, Budi mengaku proses identifikasi sangat mungkin selesai dalam tempo kurang dari empat hari.

"Seperti yang saya ungkapkan, proses identifikasi kali ini paling cepat empat hari. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa selesai lebih cepat dari itu," ujarnya.

DVI juga telah mengirim beberapa sampel DNA dari bagian tubuh korban untuk dicocokkan dengan keluarga korban yang berada di Jakarta.

"Sudah kita kirim ke Jakarta untuk diuji," katanya lagi.

Tim DVI juga telah mendapatkan data ante mortem (data jenazah sebelum kematian) yang diperlukan dari keluarga korban, berupa tanda khusus di tubuh seperti kondisi gigi, bekas luka, tatto, dan lainnya. "Sudah lengkap juga (data ante mortem). Kemarin sudah dilengkapi semua," bebernya.

Budi mengaku, proses identifikasi di Posko DVI di RSU A Wahab Syahranie dilakukan maraton selama 24 jam. "Saat ini, proses identifikasi kita lakukan 24 jam penuh. Kita tidak ingin keluarga korban menunggu lama," tandas Budi.

Baca Juga:

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved