Sabtu, 4 Oktober 2025

Menkes: Jangan Ada Dikotomi Puskesmas-RS Swasta

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi meminta tenaga kesehatan di Puskesmas tidak saling bersaing dan mendikotomi antara pemerintah dan swasta.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Menkes: Jangan Ada Dikotomi Puskesmas-RS Swasta
Eko Sutriyanto/Tribunnews.com
Tenaga kesehatan teladan yang datang dari seluruh Indonesia memanfaatkan kesempatan bertemu Menkes Nafsiah Mboi untuk berfoto bareng di kantor Kemenkes, Jl Rasuna Said Jakarta, Rabu (15/8/2012).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi meminta tenaga kesehatan di Puskesmas tidak saling bersaing dan mendikotomi  antara pemerintah dan swasta.

"Ingat siapa saja yang  memberikan layanan bermutu itu teman kita dan harus  bersama-sama meningkatkan mutu," tutur Menkes di hadapan 130 tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat Nasional 2012 di Kementerian Kesehatan, Rabu (15/8/2012) petang.

Saat ini tenaga kesehatan, apalagi tenaga kesehatan teladan berperan dalam menentukan pembangunan kesehatan untuk menuju masyarakat yang mandiri dan berperikeadilan.

"Sebagai tenaga kesehatan teladan, Anda dituntut mempertahankan prestasi, menjadi motivator petugas kesehatan lain di sekitarnya," pesannya.

Nafsiah meyakini prestasi dokter teladan yang ditorehkan merupakan hasil kerja keras menerapkan program-program yang pro rakyat, cepat tepat, team work dengan integritas tinggi dan transparan.

Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Lily S Sulistyowati menyatakan, pemilihan tenaga kesehatan rutin selalu dilaksanakan menjelang peringatan 17 Agustus .

Pemberian predikat tenaga kesehatan teladan merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian Kesehatan kepada petugas kesehatanatas pengabdiannya kepada masyarakat.

Tenaga kesehatan yang berprestasi ini berasal dari tenaga medis (dokter/dokter gigi), tenaga perawatan (perawat/bidan), tenaga kesehatan masyarakat (sanitarian, epidemiolog, entomolog, penyuluh kesehatan, asisten apoteker dan analis laboratorium) dan tenaga gizi (nutrisi/dietetik).

"Tenaga kesehatan ini akan mengikuti berbagai kegiatan seperti Building Learning Commitmen, pencerahan dari Prof Dr Arief Rahman, melakukan wisata sejarah dan mengikuti pidato Presiden di DPR, renungan suci di Kalibata dan peringatan HUT-RI ke-67 di Istana Negara," tuturnya.

Sebagai bentuk apresiasi kepada tenaga kesehatan berprestasi itu, Kementerian Kesehatan memberikan satu unit netbook, uang tunai Rp 3 juta dari BNI dan sebagainya  untuk masing-masing tenaga kesehatan.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved