Tak Naik Kelas, Bocah SMP Minggat

TRIBUNNEWS.COM,MALANG – Sudah lebih dari sebulan, H Muhammad Cipto  Utomo (50), warga Jl Pisang Agung, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, mencari-cari anak lelakinya, M Sahrul Romadhon (14). Bungsu dari dua bersaudara itu meninggalkan keluarganya sejak 3 Juli 2012 silam, diduga karena takut dimarahi orangtuanya lantaran tidak naik kelas.

Ditemui di kediamannya Sabtu (11/8/2012) siang ini, pria yang akrab dipanggil Abah Cip ini menyebutkan bahwa awal kepergian Sahrul bermula ketika pada 3 Juli tersebut ia datang ke MTs Khotijah, Kota Malang, untuk mengambil rapor milik Sahrul. Saat itu, dari pembagian rapor, Abah Cip mengetahui bahwa anak kesayangannya gagal naik ke kelas 3.

“Waktu pembagian rapor itu, sebenarnya Sahrul sama saya. Nah, setelah rapor dibagikan dan kami mau pulang, Sahrul tiba-tiba minta ijin ke toilet sebentar. Saya tunggu-tunggu di mobil sampai lama, dia tidak datang-datang. Setelah dicari-cari sama guru-gurunya juga di sekolah, tetap tidak ditemukan. Sampai sekarang dia belum pulang,” urai Abah Cip.

Cip berharap Sahrul bersedia pulang ke rumah dan memastikan tidak marah meski anaknya itu gagal naik kelas.

“Dia tidak naik kelas, saya tidak marah kok. Saya malah menganggap itu seharusnya bisa dia jadikan pelajaran saja,” pungkasnya.

Kakak Sahrul, Mukhlis Safrudin Habib (25), menambahkan, setelah memastikan bahwa adiknya hilang, keluarga langsung memutuskan untuk melapor ke Polresta Malang. Selain upaya tersebut, dirinya juga tetap berupaya mencari Sahrul di kediaman teman-teman sekolahnya.

Dari upaya tersebut, diperolehnya informasi bahwa Sahrul diketahui sempat pergi bersama salah satu teman sekolahnya, TG, yang ternyata juga telah kabur dari rumah orangtuanya lebih dulu.

“Saya cuma kuatir Sahrul ikut pergaulan yang salah,” ucapnya.

Keluarga Cip sangat berharap kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Sahrul agar ikut membantu dengan melapor ke kepolisian.