Sabtu, 4 Oktober 2025

Sky Aviation Pilih Natuna Bukan Tanpa Alasan

Natuna menjadi salah satu wilayah yang kerap menjadi incaran dalam pengembangan usaha lepas pantai.

Penulis: ricas74
zoom-inlihat foto Sky Aviation Pilih Natuna Bukan Tanpa Alasan
Tribunnews Batam/ Istimewa
Pesawat Boeing Sky Aviation

TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Terpilihnya Pulau Natuna sebagai salah satu daerah tujuan yang dilayani oleh Boeing Sky Aviation, ternyata sudah dicermati jauh-jauh hari.

Krisman Tarigan, Presiden Director Sky Aviation saat ditemui Tribun di sela penerbangan perdana Boeing Sky Aviation ke Natuna, Jumat (11/8/2012) mengatakan, saat ini jalur Natuna masuk dalam kategori jalur pertumbuhan, dan akan terus berkembang seiring waktu.

"Kami melihat, saat ini kondisi Sky dengan jenis Fokker 50 sudah kurang, Karena itu, kami gunakan Boeing, agar bisa memenuhi permintaan konsumen hingga perusahaan asing di sini," jelasnya.

Natuna menjadi salah satu wilayah yang kerap menjadi incaran dalam pengembangan usaha lepas pantai. Karena itu, aktivitas keluar dan masuk masyarakat dari berbagai wilayah akan terus mengalir.

"Sehingga, perlu diiimbangi adanya pelayanan jasa transportasi udara yang nyaman dan aman, Sky contohnya," ujar Krisman.

Hingga kini dan selanjutnya, lanjut pria berkacamata, Sky tetap fokus mengantar penumpang ke daerah-daerah yang sangat sulit dijangkau oleh pesawat berbadan lebar, dan belum banyak diketahui publik.

"Misalnya Kota Anambas, melalui Laut Cina Selatan melewati Natuna, banyak turis yang terbang ke sana dengan Sky. Jika melalui laut, butuh waktu 10 jam, namun dengan pesawat hanya butuh 1,5 jam," ungkapnya.

Disinggung mengenai persaingan bisnis di antara maskapai penerbangan, Sky memilih mengedepankan pelayanan yang baik kepada penumpang, dalam bentuk kenyamanan dan keselamatan selama penerbangan.

"Untuk penumpang yang biasa menggunakan Fokker 50, nanti akan lebih terkejut lagi. Karena, dalam waktu dekat kami akan mendekorasi ulang interior pesawat menjadi lebih bagus," ternag Krisman.

Penerbangan Sky yang butuh waktu antara 45 menit-1,5 jam (tergantung daerah tujuan), membuat manajemen memikirkan makanan dan minuman selama di atas pesawat.

Untuk itu ,pihaknya menggandeng produsen roti Bread Talk, untuk memenuhi kebutuhan makanan ringan selama penerbangan.

"Mudah-mudahan ini membuat perbedaan antara kami dengan maskapai lain," cetus Krisman. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved