Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak Terancam Batal
Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung menggunakan pesawat tanpa awak
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung menggunakan pesawat tanpa awak untuk memantau arus mudik, terutama di wilayah Nagreg, terancam batal karena Dishub kesulitan menyediakan anggarannya.
Menurut Kepala Dishub Kabupaten Bandung, Sutarno Yono, sedianya akan ada empat unit pesawat tanpa awak yang akan mengawasi empat titik jalur mudik di wilayah kerjanya.
"Tapi, anggarannya terlalu tinggi. Pengoperasian pesawat tanpa awak itu butuh sekitar Rp 120 juta. Kami kesulitan kalau harus mengoperasikan pesawat itu karena biayanya. Kalau ada yang bersedia membantu, ya tidak apa-apa," katanya ketika ditemui di Soreang, Rabu (8/8/2012).
Selain untuk memantau arus lalu lintas, pesawat tanpa awak yang sedianya akan dioperasikan sejak H-10 Lebaran ini, rencananya juga akan digunakan untuk melakukan penghitungan volume kendaraan. Empat unit pesawat akan diterbangkan di Jalan Kopo, Cileunyi, dan Nagreg.
Selain kemungkinan gagalnya rencana pengoperasian pesawat tanpa awak, untuk musim mudil dan balik Lebaran tahun ini, Dishub Kabupaten Bandung pun hanya akan mengoperasikan satu unit mobil bengkel. Mobil bengkel ini akan membantu pemudik yang mengalami masalah pada kendaraannya, baik itu roda dua, maupun roda empat. Ini dikatakan Kadishub saat ditemui, Selasa (7/8/2012).
"Mobil bengkel ini akan dioperasikan pada H-7 sampai H+7. Ini bengkel keliling, dengan lima mekanik di dalamnya, termasuk petugas penguji kendaraan. Jika tak sedang berkeliling, mereka juga standby di Cileunyi. Semoga bisa beroperasi selama 24 jam," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga kekurangan rambu-rambu lalu lintas, khususnya di sembilan titik di Kabupaten Bandung yang merupakan rawan kepadatan arus lalu lintas. Rambu-rambu itu diperkirakan baru bisa dipenuhi pada dua bulan mendatang.
"Ada kekurangan sekitar 1.000 rambu-rambu lalu lintas. Kami kesulitan untuk pengadaannya sekarang. Untuk itu sementara kami melakukan koordinasi secara intens dengan Polres Bandung. Dua bulan lagi kami siap," katanya.
Sutarno mengatakan, titik-titik di Kabupaten Bandung yang rawan kemacetan dan kekurangan rambu-rambu lalu lintas itu di antaranya, Nagreg, Kopo, Haledong (perbatasan Garut dan Kabupaten Bandung), Cijapati, Cileunyi, dan Lingkar Nagreg.