Kasus Simulator SIM
Ridwan Saidi: Bulan Puasa Kagak Boleh Ngotot-ngototan
Selain itu, ia juga berharap Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, turun tangan untuk menyelesaikan konflik kewenenangan ini.
Laporan Pradita Seti Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri tidak boleh saling 'ngotot' dalam menanggapi kasus dugaan korupsi alat ujian SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.
"Musti lebih dingin hadapi satu perkara," kata mantan anggota DPR RI ini, di kompleks DPR, Senayan, Selasa (7/8/2012).
Ia juga menyatakan, posisi KPK di masyarakat sedang baik. Sehingga, apapun yang menimpa lembaga antirasuah tersebut tidak akan berpengaruh.
"Posisi KPK dalam masyarakat lagi oke punya. Jadi, polisi marah-marah, nuduh KPK langgar MoU, enggak ngefek (memberikan efek)," ujarnya.
Menurutnya, Polri dan KPK tak perlu memaksakan diri. Ia berpendapat, dua lembaga hukum tersebut harus membicarakannya secara baik-baik.
Selain itu, ia juga berharap Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, turun tangan untuk menyelesaikan konflik kewenenangan ini.