Perampok Tanya SIM dan STNK Sebelum Beraksi
Iswandi kepada wartawan mengungkapkan, saat melintas di lokasi kejadian kawanan perampok sempat berlagak seperti polisi.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Aparat Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Makassar menembak tiga dari lima perampok Iswandi (23) warga Kompleks Perumnas, Tidung VII, Setapak III, Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini.
Mereka yang diciduk petugas adalah Azis alias Sikki, Amir, Rais alias Haris, Anjang, dan Tiar. Para tersangka dibekuk di Jalan Bontoduri X, Kecamatan Rappocini, Sabtu (4/8/2012) sekitar pukul 02.30 WITA.
Polisi juga menyita barang bukti berupa empat unit sepeda motor yang diduga dicuri di Jalan Hertasning, Jalan Minasa Upa, Jalan HM Dg Patompo, serta Kabupaten Maros.
Barang bukti lainnya adalah empat unit ponsel, dua tas korban, serta uang tunai Rp 600 ribu. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Himawan Sugeha mengatakan, tiga tersangka terpaksa ditembak karena melawan petugas. Mereka dibekuk tak lama setelah beraksi
Aksi kawanan perampok jalanan berakhir, seusai menjadikan Iswandi yang merupakan salah satu karyawan Toko Buku (TB) Gramedia, sebagai sasaran.
Peristiwa terjadi saat korban melintas di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (3/8/2012) sekitar pukul 23.00 WITA.
Bersama rekannya, Ratna, korban dihadang kawanan perampok bersenjata tajam berjumlah lima orang, di depan CCC Tanjung Bunga.
Kawanan perampok langsung menebas kaki sebelah kanan korban, yang mengendarai Suzuki Satria DD 5044 XY warna biru.
Akibatnya, Iswandi dilarikan ke RS Stella Maris untuk menjalani perawatan. Sedangkan kelima pelaku membawa kabur sepeda motor korban, yang baru 20 hari dibeli di salah satu diler Suzuki di Makassar.
dr Fadil Mula Putra yang merawat Iswandi menjelaskan, kaki sebelah kanan korban segera dioperasi dan dipasangi besi. Ini dilakukan karena luka tusuk kaki sebelah kanannya mengalami luka cukup serius.
“Luka di bagian kaki korban harus dioperasi, karena kedalamannya delapan centimeter, dan mengenai tulang kakinya," terang dr Fadil.
Iswandi kepada wartawan mengungkapkan, saat melintas di lokasi kejadian kawanan perampok sempat berlagak seperti polisi.
“Para pelaku langsung menghampiri dan menanyakan SIM dan STNK. Kemudian, seorang pelaku langsung menodongkan goloknya ke saya," tuturnya.
Iswandi mengaku sempat melawan untuk menghindari golok perampok.
“Setelah saya hendak kabur, kawanan perampok bersenjata tajam langsung menusuk kaki saya dengan golok,” paparnya. (*)
BACA JUGA