Kamis, 2 Oktober 2025

BNPB: Bencana Longsor akan Terus Ancam Ambon

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat selama periode 1 Januari hingga 4 Agustus 2012 jumlah korban meninggal akibat

Penulis: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto BNPB: Bencana Longsor akan Terus Ancam Ambon
TRIBUN JABAR/TIAH SM
Banjir di ruas jalan Soekarno Hatta, Bandung

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat selama periode 1 Januari hingga 4 Agustus 2012 jumlah korban meninggal akibat bencana di Maluku 110 orang. Tercatat 33 orang meninggal akibat banjir dan longsor, 3 orang akibat puting beliung, 69 orang akibat kecelakaan laut dan 5 orang kena demam berdarah.

Dari 33 orang meninggal karena longsor dan banjir tersebut, diantaranya longsor pada 19 Juni 2012 di Kecamatan Sirimau, Kota Ambon yang menyebabkan 11 orang meninggal, banjir dan longsor pada 1 Agustus 2012 dengan korban 10 orang meninggal.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, DR. Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang disampaikan kepada redaksi Tribunnews.com, Sabtu (4/8/2012).

Menurut Sutopo, topografi dan geomorfologi Kota Ambon merupakan bagian kepulauan Maluku dari pulau-pulau busur vulkanis. Sebagian besar berbukit dan berlereng terjal. 73 persen luas wilayah berlereng terjal, dengan kemiringan di atas 20 persen. Hanya 17 persen wilayah daratan yang datar/landai dengan kemiringan kurang dari 20 persen.

Masyarakat memilih hunian pada daerah lereng/perbukitan karena daerah datar sudah terbatas dan mahal. Berkembangnya permukiman di kota juga dipengaruhi bertambahnya pendatang baru dari masyarakat dari kabupaten/kota lain di wilayah Maluku yang menetap di kota ini karena terkait dengan pendidikan, ekonomi dan lainnya. Pertumbuhan penduduk yang tidak berimbang dengan ketersediaan lahan yang murah, masyarakat cenderung membangun ke arah perbukitan yang rawan longsor.

Dengan banyaknya gempa bumi di sekitar Maluku menyebabkan konsolidasi struktur tanah melemah. Ditambah lagi intensitas hujan yang juga meningkat. Maka longsor mudah terjadi.

Sutopo mengimbau kepada pemda menjadikan penanggulangan bencana menjadi salah satu prioritas pembangunan. Anggaran untuk penanggulangan bencana di daerah juga perlu ditingkatkan. Sebab masih terbatas.

"Tahun 2012 dana untuk penanggulangan bencana di BPBD hanya Rp 662 juta dari total APBD Maluku yang Rp 1,1 trilyun atau hanya 0,06 persen saja. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan ancaman bencana yang ada," jelas Sutopo.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved