Bandara Soekarno-Hatta Akan Muat 62 Juta Penumpang
Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar di Indonesia
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirut PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengungkapkan Bandara internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar di Indonesia. Pada 2011 lalu, Bandara ini juga tercatat urutan 12 bandara tersibuk di dunia dengan jumlah arus 51,5 juta penumpang.
Dengan jumlah penumpang sebanyak itu, Bandara tidak lagi mampu untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa penerbangan. Pasalnya Bandara menjadi tidak muat untuk menampung jumlah penumpang. Dan kepadatan yang melebihi daya tampung itu pun berdampak pada penurunan tingkat kenyamanan pengguna jasa. Karena panjangnya antrian penumpang.
Selain itu, terjadi peingkatakan volume kendaraan dari dan menuju bandara. Aktivitas di landasan pada jam tertentu pun berpotensi pada penundaan waktu penerbangan.
Namun, tegas dikatakan Tri bahwa berbagai kondisi itu, tidak mempengaruhi pelayanan bandara. “Pada Mei lalu dinyatakan bandara aman dan layak operasi. Dalam upaya untuk mempertahanakan kualitas pelayanan yang melebihi daya tampung, maka perlu melaksanakan sejumah pekerjaan,” jelasnya, di Cengkareng, Tangerang, Kamis (2/8/2012).
Upaya itu, diantara nya, dengan melakukan redistribusi short time untuk mengurai penerbangan jam sibuk. Selanjutnya, melakukan redistribusi jalur penerbangan. “Membuat new rapid, meningkatkan kapasitas boarding louch, melebarkan jalan akses utama ke terminal. Parkir, main power system, dan tanki air bersih,” sebutnya.
Langkah selanjutnya untuk mengantisipasi pertumbuhan di 2014, imbuh dia, merancana grand desain untuk kapasitas 62 juta penumpang.
Menurutnya, penyiapan desain ini telah diselesaikan dalam kurun waktu 2 tahun sejak disetujui dalam program MP3EI pada 24 Oktober 2010 lalu. “Sesuai brand march, di Korea, Hongkong, maupun bandara Kuala Lumpur. Pada umumnya proses pembuatan desain 4 tahun. Kita telah melakukan berbagai percepatan untuk mengejar ketertinggalan dari segi kapasitas,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengakatan langkah yang akan dilaksanakan antara lain, meningkatkan daya tampung terminal 3, yang sekarang kapasitas 4 juta – 25 juta dengan 388 meter persegi dengan masa pelaksanaan konstruksi 2014. “Pengembangan kapasitas ini akan kami awali dengan pekerjaan 320 ribu persegi.”
Pun dengan penyediaan fasilitas stasiun Kereta Api. “Ini baru untuk meningkatkan aksesbilitas. Fasilitas itu akan melayakani angkutan KA, dengan dua jenis pelayanan, komuter dan ekspres. Komuter dapat melayakani akhir 2013,” jelasnya.
Selanjutnya, membangun bangunan penghubung antar Terminal 1 dan Terminal 2 yang multifungsi dan berkonsep one stop service. Integrated building ini akan menjadi penyedia berbagai fasilitas layanan untuk pengguna jasa. Seperti moda transportasi, terminal bus, mal, hotel, dan sebagainya. (*)