Banyak Daerah Belum Siap Laksanakan Uji Kompetensi Guru
Keresahan dan tidak konsentrasi dalam mengajar, menjadi pemandangan yang umum di berbagai sekolah.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengungkap, dari hasil penelusuran di beberapa daerah dapat disimpulkan banyak daerah belum siap secara infrastruktur.
Hal ini terkait rencana Kemendikbud yang akan melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk guru bersertifikat pada 30 Juli hingga 12 Agustus 2012 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
FSHI melakukan penelusuran dengan meminta tanggapan para guru atas persiapan tempat pelaksanaan UKG online di berbagai daerah dalam jaringan FSGI.
"Di banyak daerah, infrastruktur UKG belum siap. Kemendikbud tidak menyediakan sarana dan prasarana di tempat pelaksanaan ujian online. Sementara dinas pendidikan kabupaten dan kota tidak mempunyai anggaran untuk pelaksanaan UKG," ujar Wildan, Koordinator Koalisi Guru Banten (KGB), Kamis (26/7/2012).
"Pihak dinas kemudian diminta pihak sekolah membantu biaya anggaran untuk mengirim tenaga operator ke provinsi demi mengikuti pelatihan. Kami pertanyakan transparansi dan akuntabilitas anggaran UKG," katanya.
M. Fadli, Ketua Serikat Guru Indragiri Hilir-Riau, juga mengungkapkan bahwa UKG justru menjadi momok yang menakutkan para guru, sehingga guru menjadi tidak fokus mengajar.
"Menjelang UKG di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau yang kondisi alamnya berawa-rawa dan dominannya transportasi air, membuat UKG menjadi momok yang menakutkan bagi para guru. Mereka harus meninggalkan anak didik beberapa hari untuk pergi ke Kota Kabupaten demi ikut UKG," ungkap Fadil.
"Mereka merogoh kocek tidak sedikit untuk transportasi, penginapan, dan makan. Para guru disini tidak fokus lagi mengajar karena dilanda phobia UKG, maklum banyak yang gaptek," katanya lagi.
Sementara itu Alimunhakim, Ketua Serikat Guru Indonesia Banjarmasin mengatakan pelaksanaan UKG di berbagai daerah sangat minim sosialisasi, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan guru dan Kepala Sekolah.
Hal ini, lanjutnya, menyebabkan kepanikan, keresahan dan tidak konsentrasi dalam mengajar, menjadi pemandangan yang umum di berbagai sekolah.